Peran Kepala Madrasah Sebagai Pengelola Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Ketatausahaan Pada MAN 2 Model Banjarmasin

Arif Rahman, 2009. Peran Kepala Madrasah Sebagai Pengelola Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Ketatausahaan Pada MAN 2 Model Banjarmasin. Skripsi, Jurusan Kependidikan Islam Prodi AMPI, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Dr. H. Burhanuddin Abdullah, M. Ag (II) Drs. H. Muhran Zuhri, M. Ag.\ud \ud Pengelolaan lingkungan kerja pada dasarnya memang merupakan faktor penunjang bagi kinerja personil sekolah/madrasah, namun demikian kedudukannya sangat menentukan keefektifan dan keefisiensian dari hasil kerja personil sekolah/madrasah. Dengan ini, maka sangat perlulah peran kepala sekolah/madrasah dalam mengelola lingkungan kerja dengan baik dan bijak, seperti halnya dalam pengelolaan lingkungan kerja pada ketatausahaan sesuai dengan tema skripsi yang penulis buat.\ud Pokok permasalahan yang akan dirumuskan dalam penelitian ini meliputi: Bagaimana peran kepala madrasah sebagai pengelola lingkungan kerja terhadap kinerja ketatausahaan pada MAN 2 model banjarmasin dan faktor apa saja yang mempengaruhi paran kepala madrasah sebagai pengelola lingkungan kerja terhadap kinerja ketatausahaan pada MAN 2 model banjarmasin.\ud Bertolak dari permasalahan di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan atau program kepala madrasah dalam mengelola lingkungan kerja terhadap kinerja ketatausahaan pada MAN 2 model banjarmasin dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi paran kepala madrasah sebagai pengelola lingkungan kerja terhadap kinerja ketatausahaan pada MAN 2 model banjarmasin.\ud Subjek dalam penelitian ini meliputi kepala madrasah, kepala tata usaha dan staf/karyawan tata usaha madrasah aliyah negeri 2 model banjarmasin.\ud Penggalian data di lapangan dilakukan dengan wawancara yaitu dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan tak berstruktur dan untuk melengkapi hasil wawancara digunakan metode observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian tersebut diuraikan dalam bentuk narasi dan dianalisis secara deskriptif kualitatif.\ud Setelah data terkumpul dan disajikan serta dianalisis, penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa peran kepala madrasah sebagai pengelola lingkungan kerja terhadap kinerja ketatausahaan pada MAN 2 model banjarmasin menunjukkan bahwa telah terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari keadaan dan program kepala madrasah dalam mengelola dan mengembangkan potensi ketatausahaan baik dari personil maupun keadaan ruangnya, serta pelayaan administrasi madrasah yang baik dan praktis. selain itu juga dipengaruhi tiga faktor yang sangat mendukung yaitu: Pengorganisasian, pendanaan dan pengontrolan.\ud Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dengan jelas pelaksanaan ketatausahaan serta factor-faktor yang melandasi kinerjanya, untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang telah dilaksanakan kepala madrasah dalam mengelola lingkungan kerja karyawan tata usaha.\ud Subjek penelitian ini adalah kepala madrasah, sedangkan objek penelitian ini adalal peran kepala madrasah sebagai pengelola lingkungan kerja terhadap kinerja ketatausahaan pada MAN 2 model banjarmasin.\ud Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumenter. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif yang bertujuan melengkapi uraian dengan membuat deskripsi dan analisis tentang peran kepala madrasah sebagai pengelola lingkungan kerja terhadap kinerja ketatausahaan pada MAN 2 model banjarmasin.\ud Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peran kepala madrasah sebagai pengelola lingkungan kerja terhadap kinerja ketatausahaan pada MAN 2 model banjarmasin. terbagi menjadi dua kategori yaitu lingkungan kerja fisik yang meliputi tata ruang, pewarnaan, sirkulasi udara, pencahayaan dan suara. Dan lingkungan kerja non fisik yang meliputi tata hubungan kerja dan jalur informasi.\ud Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi peran kepala madrasah sebagai pengelola lingkungan kerja terhadap kinerja ketatausahaan pada MAN 2 model banjarmasin adalah latar belakang pendidikan staf tata usaha tergolong dalam kategori belum memenuhi kualifikasi akademik, faktor fasilitas termasuk lengkap dan dapat memberikan kemudahan dan meningkatkan kinerja staf tata usaha, faktor dana yang dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai/staf tata usaha