Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Metode SAS siswa Kelas I MIN Kertak Hanyar 2 Kabupaten Banjar

Halimah. 2009. Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Metode SAS siswa Kelas I MIN Kertak Hanyar 2 Kabupaten Banjar. Skripsi, Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari. Jurusan PGMI. Pembimbing (1) Drs. Emroni, M.Ag (II) Dra. Hj. Shapiah, M.Pd.I \ud \ud Permasalahan pokok dalam penelitian tindakan kelas ini adalah bagaimana peran guru sebagai pendidik dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca permulaan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui SAS di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kertak Hanyar 2 Kabupaten Banjar. \ud Penelitian ini berlokasi di MIN Kertak Hanyar 2 Kabupaten Banjar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana meningkatkan kemampuan siswa membaca permulaan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Dan untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca permulaan dilakukan PTK dengan menggunakan metode SAS.\ud Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas IB MIN Kertak Hanyar 2 Kabupaten Banjar yang berjumlah 26 orang. \ud Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian-kajian reflektif, partisipatif dan kolaboratif. Pengembangan program di dasarkan pada data dan informasi dari guru dan setting secara alamiah dua tahapan siklus penelitian tindakan kelas. \ud Berdasarkan hasil analisis secara diskriptif kualitatif yang dilakukan menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap guru dan siswa mulai terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada pendekatan kemampuan membaca permulaan melalui metode SAS.\ud Penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode SAS dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca permulaan, faktor yang mempengaruhinya: l. Faktor guru yaitu kegiatan guru dalam pembelajaran baik dengan persentase rata-rata siklus 1 (83,34%) dan siklus 2 (90,74%) rata-rata keseluruhan (87,04%). 2. Faktor siswa, yaitu berupa aktivitas siswa. Siswa aktif dan bergairah dalam pembelajaran dengan persentase rata-rata siklus 1 (78,00%) dan siklus 2 (89,00%) rata-rata keseluruhan (83,05%). 3. Faktor hasil belajar, yaitu berupa hasil belajar siswa, hasil belajar siswa meningkat sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa membaca permulaan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ha1 ini dapat dilihat dari tes hasil belajar siswa siklus 1 rata-rata nilai pada pertemuan pertama yaitu (6,35) dan pertemuan kedua (6,42) (rata-rata nilai siklus 1 6,39), di bawah persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum Bahasa Indonesia yaitu rata-rata 7,00. Kemudian meningkat pada siklus 2, pertemuan pertama menjadi (7,65) dan pada pertemuan kedua (8,12) (rata-rata nilai siklus 2 adalah 7,89) ai atas persyaratan tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum Bahasa Indonesia yaitu rata-rata 65