Doktrin Politik Sunni Klasik dan Implikasinya Terhadap Politik Islam di Indonesia

Mardiyatur Rahmah, 2009. Doktrin Politik Sunni Klasik dan Implikasinya Terhadap Politik Islam di Indonesia. Skripsi, Jurusan Siyasah Jinayah, Fakultas Syariah. Pembimbing : (I) Drs. Sukarni, M.Ag, (II) Farihatni Mulyati, S.Ag, M.HI.\ud \ud Sebagai kelompok terbesar dalam dunia Islam pemikiran-pemikiran Sunni sering dijadikan rujukan bagi kaum muslimin, termasuk juga dalam hal politik. Pemikiran politik Sunni yang dikembangkan oleh para ulamanya utamanya pada masa klasik, sering dijadikan sebagai alat legitimasi bagi kekuasaan yang sedang berkembang di dunia Islam. Beberapa tokoh Sunni seperti al-Mawardi, al-Ghazali, dan Ibn Taimiyah merumuskan pemikiran politik mereka yang cenderung bersifat akomodatif terhadap kekuasaan. Dalam konteks keindonesiaan, doktrin politik Sunni juga sering menjadi landasan bagi kekuasaan dan memberi implikasi terhadap praktik politik umat Islam Indonesia. disadari atau tidak pelaku politik Islam di Indonesia, mendasarkan perilaku politik mereka pada paradigma Sunni.\ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang munculnya pemikiran politik ulama Sunni klasik dalam merespons situasi sosial politik pada masanya, dan mengetahui bagaimana implikasi dari doktrin politik Sunni klasik tersebut terhadap politik Islam di Indonesia.\ud Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dalam bidang politik Islam. Karenanya untk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan survei kepstakaan untuk menginventarisir bahan pustaka yang memuat kajian masalah yang diteliti pada beberapa perpustakaan baik pribadi, maupun umum, dan situs-situs di internet. Bahan pustaka yang telah diinventarisir dipelajari dan ditelaah untuk diuraikan sesuai dengan masalah yang ada.\ud Melalui pendekatan sejarah (historical approach), dapat diketahui pemikiran politik Sunni klasik dan latar belakang sosial politik yang ikut berpengaruh dalam pembentukan pemikiran tersebut. Pemikiran Sunni masa klasik tersebut selanjutnya dijadikan sebagai kerangka atau alat untuk melihat evolusi pemikiran politik Islam Sunni di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan temuan-temuan :\ud Pertama : ciri umum pemikiran politik Sunni masa klasik ditandai oleh prinsip lebih mengutamakan keharmonisan dalam politik. Mereka mendasarkan teori politiknya atas kenyataan yang ada, dengan bertitik tolak pada pemberian legitimasi (keabsahan) kepada sistem pemerintahan yang sedang berjalan dan kemudian secara realistik menawarkan saran-saran perbaikan dan reformasi.\ud Kedua : Doktrin politik Sunni klasik tersebut ternyata sangat berpengaruh dalam tradisi politik Islam di Indonesia hal itu dapat dilihat dari pemikiran cendikiawan dan pelaku politik Islam di Indonesia yang bersikap lebih akomodatif terhadap kekuasaan. karena mereka lebih mengutamakan keharmonisan dalam politik