Strategi Pengumpulan Dana Pada Badan Amil Zakat Provinsi Kalimantan Selatan. Jurusan Ekonomi Islam. Fakultas Syariah

Inayati Nursyam. 2012. Strategi Pengumpulan Dana Pada Badan Amil Zakat Provinsi Kalimantan Selatan. Jurusan Ekonomi Islam. Fakultas Syariah. Pembimbing: (1) Dra. Hj. Yusna Zaidah, M.H, (2) Ansharullah, S.Ag\ud Penelitian ini berdasar dari sebuah fakta dimana masih banyak ditemukan kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Data sensus penduduk tahun 2011 diketahui bahwa jumlah penduduk penduduk Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 3.695.124 jiwa, 96,80% atau 3.576.880 jiwa diantaranya adalah umat Islam. Jika diasumsikan 0,5% saja muzaki, maka diperoleh 17.884 orang lebih. Apabila perolehan pendapatan sebesar Rp 1.300.000 dan dikurangi dengan pengeluaran kebutuhan dan sisanya sebesar Rp 300.000 maka pengeluaran zakatnya sebesar Rp 7.500 perbulan atau sebesar Rp 90.000 pertahun, maka akan terkumpul dana zakat sebesar Rp 134.130.000 perbulan atau Rp 1.609.560.000 pertahun. Sedangkan pada BAZ Provinsi Kalimantan Selatan baru terhimpun dana ZIS sebesar Rp 1.122.698.353, itupun baru dapat terkumpul dalam jangka waktu yaitu tiga tahun (dari tahun 2009-2011). Masalah lain, juga banyak bermunculan lembaga amil zakat dadakan yang hanya bersifat musiman dan tidak saling bersinergi satu sama lain. Sehingga terjadi tumpang tindih dalam pengumpulan dana zakat.\ud Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) yang bersifat deskriptif. Penelitian ini mengangkat permasalahan tentang zakat. Masalah yang diteliti adalah tidak optimalnya hasil zakat dalam pengentasan kemiskinan sehingga bagaimana strategi pengumpulan dana zakat dan kendala dalam pengumpulan dana zakat pada BAZ Provinsi Kalimantan Selatan.\ud Teknik pengumpulan data adalah melalui wawancara dan dokumenter, hasil penelitian diolah dengan teknik klasifikasi, interpretasi, dan editing. Selanjutnya, dianalisis kualitatif yang bersifat deskriptif dengan mengacu kepada landasan teori.\ud Strategi pengumpulan dana oleh BAZ Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sosialisasi, pembentukan unit pengumpul zakat, pembentukan counter, koordinasi antar lembaga, pembukaan rekening bank yang di buka di lima bank (Bank Kalsel, BNI, BRI, Bank Mandiri dan Muamalat) dan jemput bola. Kendala-kendala seperti, budaya masyarakat, kendala yang muncul dari pemerintahan, kendala manajemen, kendala data pendukung kinerja, dan pembenturan kepentingan.\ud Dari hasil penelitian ditemukan bahwa strategi yang telah ada dijalankan secara bertahap dan upaya pengumpulan berjalan dengan baik, terbukti dengan jumlah pengumpulan dana meningkat pada tahun 2011 dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 536.620.645, walaupun masih jauh dari jumlah target yang harus diperoleh Baz Provinsi Kalsel pada tahun 2013 sebesar Rp 24 Miliar. Dan kendala yang dihadapi oleh Baz Provinsi Kalsel berusaha diminimalisir dengan secara berkala terus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang zakat kepada masyarakat. Kemudian membangun kemitraan dengan berbagai perusahaan dan instansi pemerintahan untuk menghimpun zakat dan menyalurkannya dalam bentuk program yang tepat sasaran