Penerapan Pembiayaan mudharabah Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Di Kota Banjarmasin

Nanik Wiyanti.2009. Penerapan Pembiayaan mudharabah Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Di Kota Banjarmasin. Skripsi. Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah. Pembimbing Dra. Hj. Masyitah Umar, M.Hum dan Dra. Fithriana Syarqawie, MHI\ud \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembiayaan mudharabah pada lembaga keuangan mikro syariah dikota Banjarnasin (BMT) khususnya.\ud Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research) dengan tujuan untuk mempelajari dan mengkaji bagaimana penerapan pembiayaan mudharabah pada lembaga keuangan mikro syariah, dan faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala pembiayaan mudharabah pada lembaga keuangan mikro syariah. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah dengan teknik wawancara langsung dilapangan dengan pihak BMT Amanah, BTM Antasari, Koperasi Syariah Banua Sejahtera yang berkaitan dengan penelitian ini. Melalui teknik analisis kualitatif/deskripsi kualitatif yang melalui uraian dalam bentuk narasi yang menjelaskan data dalam penelitian ini diperoleh suatu temuan sebagai berikut.\ud Pertama : Penerapan Pembiayaan mudharabah di BMT Amanah, BTM Antasari, adalah dalam porsi nisbah keuntungan. Nisbah keuntungan yang mereka nyatakan dalam bentuk prosentase antara kedua belah pihak, bukan dinyatakan dalam nilai nominal rupiah tertentu. Jadi nisbah keuntungan itu contohnya adalah 50:50, 70:30, 60:40 dan seterusnya. Jadi nisbah keuntungan ditentukan berdasarkan kesepakatan, bukan berdasarkan porsi setoran modal. Lain hal nya pembiayaan mudharabah pada Koperasi Syariah Banua Sejahtera, porsentase nisbah keuntungan sudah ditentukan dari sebelum akad pembiayaan terjadi yaitu 70:30, tentu hal ini tidak menyimpang dari teori ekonomi islam, selama porsi tersebut disepakati oleh kedua belah pihak. Pada pelaksanaan kegiatan, prinsip syariah belum diterapkan secara tegas oleh pihak BMT Amanah, BTM Antasari, Koperasi Syariah Banua Sejahtera, yang mana prosedur yang diterapkan tidak sesuai dengan praktek dilapangan, salah satunya adalah pihak BMT Amanah, BTM Antasari, Koperasi Syariah Banua Sejahtera tidak menegaskan adanya jaminan, dan tidak menegaskan sanksi dan denda apabila terjadi jatuh tempo.\ud Kedua : Kendala-kendala yang mempengaruhi penerapan pembiayaan mudharabah pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT Amanah, BTM Antasari, Koperasi Syariah Banua Sejahtera adalah Kesulitan menarik kembali dana apabila terjadi wan prestasi (tidak menepati janji atau kewajiban). Kesulitan dalam pembukuan, nasabah kurang memahami bagaimana cara pembukuan laporan keuangan untuk nisbah bagi hasil