Dampak Pekawinan Muallaf Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga di Desa Pandreh Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah

MUHAMMAD NOOR, Dampak Pekawinan Muallaf Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga di Desa Pandreh Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah. Di bawah bimbingan Bapak Drs. H. M. Nur Maksum, M.Si. dan Bapak H. Badrian, M.Ag.\ud \ud Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak perkawinan yang salah satu pasangan suami istrinya muallaf terhadap keharmonisan rumah tangga di Desa Pendreh Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah dan Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap dampak perkawinan muallaf terhadap keharmonisan rumah tangga di Desa Pendreh Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah.\ud \ud Penelitian ini merupakan penelitian penelitian lapangan (field research), yang bersifat studi kasus dengan teknik penggalian data melalui wawancara, yaitu penulis mengadakan tanya jawab langsung kepada responden dan informan secara lisan pada lima kasus perkawinan yang salat satu pasangan suami istrinya muallaf terhadap keharmonisan rumah tangga yang terjadi di Desa Pendreh Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif.\ud \ud Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dampak perkawinan yang isterinya muallaf terhadap keharmonisan rumah tangga di Desa Pendreh Kabupaten Barito Utara Kalimantan Tengah ternyata semuanya dapat mempertahankan rumahtangganya walaupun dalam melalui perjalanan kehidupan berumah tangga terdapat goncangan-goncangan, namun hal tersebut dapat di atasi sapai sekarang. Sedangkan yang suaminya muallaf, rata-rata semua dari mereka tidak dapat mempertahankan keharmonisan rumah tangga mereka dan semuanya terjadi perceraian sedangkan si suami kembali keagama asalnya dan membawa anak-anak mereka masuk keagama ayahnya\ud \ud Dalam Islam faktor agama bagi calon suami atau isteri harus dijadikan faktor utama dan faktor nomor satu demi terwujudnya rumah tangga yang marhamah dan diridlai Allah. Hal ini diatur dalam al-Qur'an, Hadits Nabi dan Ijma Ulama karena faktor agama yang disyaratkan oleh Islam kepada calon suami atau isteri sangatlah beralasan. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan mafsadat (kerusakan) akibat perkawinan dengan wanita/laki-laki muallaf tersebut lebih besar dari maslahatnya (kebaikan). Dikhawatirkan apabila terjadi perkawinan wanita/laki-laki muslim dan keturunannya terpengaruh oleh pasangannya yang muallaf untuk menjadi murtad.\ud \ud Penelitian ini menyarankan bagi calon suami atau isteri yang hendak berumah tangga hendaknya memperhatikan faktor agama calon pasangannya hal ini sesuai dengan tututan Islam bahwa agama adalah faktor utama dan dominan. Sedangkan bagi mereka yang terlanjur menikah dengan pasangan yang muallaf hendaknya membimbing pasangannya dalam kehidupan beragama