Strategi Pengembangan Usaha Bisnis Pentol Tenes Sebagai Salah Satu Usaha Mikro

Muhammad Ahda Khairy. 2011. Strategi Pengembangan Usaha Bisnis Pentol Tenes Sebagai Salah Satu Usaha Mikro. Skripsi Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Syariah. Pembimbing: (I) Drs. H. M. Nur Maksum, MSI (II) Diana Rahmi S.Ag. MH\ud \ud Penelitian ini beranjak dari adanya usaha home industry pentol tenes yang meskipun telah banyak jumlah usaha pentol sejenis dari perorangan atau pun yang telah membentuk sebuah kelompok sehingga usaha ini dapat bertahan dan berkembang, padahal usaha sejenis ini sangat banyak khususnya di kota Banjarmasin.\ud Penelitian bertujuan mengetahui : bagaimana gambarang praktik usaha bisnis yang dilakukan oleh pemilik usaha Pentol Tenes ini dan kemudian bagaimana strategi yang dilakukan oleh pemilik dalam mengembangkan usaha dari segi aspek faktor produksi guna meningkatkan volume produksinya dan volume penjualan.\ud Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif.\ud Dari penelitian yang dilakukan secara kualitatif menghasilkan temuan yaitu pengusaha pentol ini melakukan praktik jual beli, dari memproduksi barang belum jadi sampai menjualnya kembali menjadi barang jadi atau siap saji dengan cara menjualnya secara keliling. Strategi dalam melakukan kegiatan pemasarannya, salah satunya strategi bauran pemasaran yang meliputi strategi produk, harga, distribusi, promosi. Pada strategi produk agar dapat bertahan produk ini terus meningkatkan kualitas dan memberikan nama pada tempat usahanya yaitu “Pentol Tenes”. Dengan harga yang relatif murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat, produk ini cepat laku dengan saluran distribusi melalui perantara disamping menggunakan promosi. Namun dalam hal distribusi dan promosi masih terdapat ada kekurangannya. Produk ini telah dilakukan ujicoba laboratoriaum oleh dinas kesehatan bahwa produk ini tidak mengandung zat yang berbahaya, akan tetapi untuk publisitas belum ada label halal dari MUI atas kehalalan komposisi produknya. Hal ini tidak sesuai dengan etika bisnis yang baik dalam hal mutu penyajian produk yang ISLAMI.\ud Faktor-faktor produksi yang sangat menentukan dimulai dari proses pengadaan sumber daya fisik (SDA), tenaga kerja, modal, kewirausahaan, tenaga mesin produksi. Dari semua faktor yang ada yang semua berkesinambungan yang telah berjalan menjadi satu kesatuan untuk meningkatkan volume produksi dan penjualan tidak ditemukan adanya unsur penyimpangan dalam pemasaran yang dilakukan dari konsep yang diajarkan oleh aspek pemasaran dan produksi islami