Konsep Islam Tentang Kebersihan Dan Pemeliharaan Kelestarian Sungai

Fatimah. 2008. Konsep Islam Tentang Kebersihan Dan Pemeliharaan Kelestarian Sungai. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Drs.H.Mubin,M.Ag (II) Drs.H.Gusti Abdurrahman.\ud \ud Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa kebersihan dan pemeliharaan kelestarian sungai selama ini banyak diabaikan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Islam. Padahal agama Islam banyak sekali memuat ajaran tentang perlunya kebersihan dan pemeliharaan kelestarian sungai. Sekiranya ajaran Islam ini diterapkan dengan baik tentu kebersihan dan kelestarian sungai akan lebih terpelihara dengan baik.\ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep Islam tentang kebersihan dan pemeliharaan kelestarian sungai. Juga untuk megetahui usaha-usaha untuk mewujudkan kebersihan dan pemeliharaan kelestarian sungai, baik melalui pendidikan di lingkungan keluarga dan sekolah, penyuluhan di masyarakat maupun penegakan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan masalah ini.\ud Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis melakukan survai kepustakaan untuk menginventarisasi bahan-bahan pustaka, kemudian melakukan kajian kepustakaan yang relevan secara lebih mendalam. Mengingat hasil penelitian ini merupakan data textular (data pustaka) maka analisis data dilakukan secara content analysis (analisis isi) dengan cara memberi tekanan dan komentar-komentar disela-sela uraian.\ud Dari hasil penelitian diketahui bahwa agama Islam yang termuat dalam Alquran dan hadis memiliki konsep ajaran yang sangat mengutamakan kebersihan dan pemeliharaan kelestarian sungai, sebab menurut Islam sungai merupakan sumber kehidupan, sumber air minum, sebagai tanda kekuasaan Allah, sebagai sarana transportasi dan sebagai hiasan surga di akhirat nanti. Sungai juga terkait erat dengan keperluan mandi dan wudlu, sehingga masalah buang air dan kotoran perlu diperhatikan agar jangan mengotori dan mencemari sungai. Sungai juga merupakan harta milik publik, sehingga harus dipelihara kebersihan dan kelestariannya.\ud Usaha memelihara kebersihan dan kelestarian sungai dapat dilakukan melalui tiga pendekatan. Pertama, pendidikan keluarga dan sekolah dengan membiasakan hidup bersih. Kedua, penyuluhan di masyarakat agar tidak membuang sampah dan limbah secara sembarangan serta aktif memelihara kelestarian lingkungan. Ketiga, dengan cara penegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku disertai sanksi administratif berupa pencegahan, pengawasan dan pembongkaran bangunan yang merusak dan mengotori sungai, sanksi pidana berupa penjara atau denda, sanksi perdata berupa ganti rugi kepada masyarakat, serta sanksi represif berupa pembayaran biaya pemulihan lingkungan kepada negara