Pembelajaran PAI di SD Inklusif Harapan Bunda Banjarmasin

Ida Nuraida, 2015. Pembelajaran PAI di SD Inklusif Harapan Bunda Banjarmasin. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing : Drs. Yahya Mof, M.Pd\ud \ud Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran PAI di SD Inklusif Harapan Bunda Banjarmasin dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya.\ud Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan subjek penelitian ini adalah satu orang guru Pendidikan Agama Islam beserta 40 orang siswa di SD Inklusif Harapan Bunda Banjarmasin. Sedangkan yang menjadi subjeknya adalah pelaksanaan pembelajaran Agama Islam di SD Inklusif Harapan Bunda Banjarmasin.\ud Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi dan dokumenter. Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah editing dan koding dan interpretasi data. Kemudian di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitaif.\ud Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAI yang ada di SD Inklusif Harapan Bunda Banjarmasin dapat dikatakan cukup baik, karena dalam pelaksanaannya guru PAI membuat program perencanaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembelajaran hal ini dilakukan agar memudahkan guru untuk mengetahui keefektifan dalam proses pembelajaran.\ud Dalam proses pembelajaran guru menyampaikan materi yang disesuaikan dengan kemampuan siswa. Penggunaan metode dan media yang bervariaif, guru juga melakukan evaluasi. Namun dalam hal waktu terkadang masih ada saja yang belum terpenuhi oleh guru secara sempurna, meskipun demikian guru harus tetap memaksimalkannya.\ud Adapun faktor pendukung yang meliputi latar belakang pendidikan guru sudah sesuai dengan profesionalitas keguruan, dari sarana dan prasarana pun sudah lengkap, serta lingkungan keluargapun mendukung dan memperhatikan terhadap proses pembelajaran anak di sekolah. Sedangkan faktor penghambat yang meliputi pengalaman mengajar guru yang baru satu tahun dan belum pernah mendapatkan pelatihan, begitu pula minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam masih dapat dikatakan kurang