Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda melalui Model Pembelajaran Kooperatif make a match pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pembantanan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar

Mulyadi. 2015. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda melalui Model Pembelajaran Kooperatif make a match pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pembantanan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Skripsi, Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: Dr Wahyuddin, M.SI\ud \ud Kata Kunci: Hasil belajar, Pembelajaran Kooperatif make a match.\ud \ud Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIIA semester II pada MIN Pembantanan,, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, untuk Pembelajaran IPA dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif make a match.\ud Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklus yakni siklus 1 dan siklus 2 terdiri atas dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IIIA MIN Pembantanan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, semester genap tahun ajaran 2014/2015, dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang dengan 15 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik observasi dan tes tertulis, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah rata-rata dan persentasi.\ud Hasil penelitian ini diperoleh (1) Aktivitas Guru mengalami peningkatan dari siklus1pertemuan pertama 42,7% pada pertemuan kedua menjadi 62,5% atau meningkat 19,8%. Pada siklus II pertemuan pertama 72% pada pertemuan kedua menjadi 84,3% atau meningkat 12,3%. (2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I 42,7 % pada pertemuan kedua menjadi 65% atau meningkat 22,3%. Pada siklus II Pertemuan pertama 72,5% pada pertemuan kedua menjadi 80 atau meningkat 7,5%. Jika pada siklus I masih ada beberapa kompenen yang perlu ditingkatkan yaitu kerjasama, toleransi, dan paratisipasi aktif siswa dalam belajar perlu ditingkatkan, dan pada siklus II sudah meningkat dengan baik. (3) Hasil Belajar siswa pada setiap pertemuan juga meningkat,. Pada siklus I pertemuan pertama rata-rata nilai 59,6 pada pertemuan kedua rata-rata nilainya 68,84 dimana ketuntasan belajar siswa meningkat dari 34,6% menjadi 61,50% namun pada siklus I ini rata-rata nilai masih berada di bawah standar yang ditetapkan yakni 70. Pada siklus II pertemuan pertama rata-rata nilai 75 dan pada pertemuan kedua menjadi 78 dimana ketuntasan belajar siswa dari 85% menjadi 100% atau meningkat 15%. Hal ini menunjukkan ketercapaian standar nilai yang telah ditetapkan