Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan kuaitas belajar mengajar di SMKN 2 Kandanagan

Rahmatullah. 2015. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan kuaitas belajar mengajar di SMKN 2 Kandanagan. Skripsi, Kependidikan Islam/Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: Dr. Ahmad Salabi, S.Ag. M.Pd\ud Kata kunci: Manajemen, Sarana dan Prasarana Pendidikan.\ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan dalam Meningkatkan Kuaitas Belajar Mengajaryaitu: Ketidaktepatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan menyangkut cara pengadaan, penanggung jawab dan pengelola, pemeliharaan dan perawatan, serta penghapusan. Bahkanbanyakpengelola yang kurangmemahamistandardarisaranadanprasarana yang dibutuhkan. Beberapakasusmembuktikanbanyaksaranayang dibeli, padahalbukanmenjadiskalaprioritasutamasuatulembagapendidikan.\ud Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah danKetua Jurusan di SMKN 2 Kandangan. Sedangkan objek penelitian ini adalah Manajemen sarana dan prasarana pendidikan dalam meningkatkan kuaitas belajar mengajaryang meliputi: Pengadaan,Pemeliharaan,Penghapusan serta faktor Pendukung dan Penghambat.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumenter. Adapun teknik pengolahan data dimulai dengan pengolahan data, editing data, dan klasifikasi data. Setelah data terkumpul dan diolah, selanjutnya disajikan secara deskriptif kualitatif dalam bentuk uraian-uraian.\ud Hasil penelitian ini dapat disimpulkan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan yaitu: Pengadaan: dilakukan pencatatan peralatan yang rusak atau yang diajukan oleh guru yang dimuat dalam sebuah proposal RAB yang diajukan ke panitia dana BOS. Pemeliharaan: Memelihara sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah adalah pemeliharaan mutlak dilakukan karena sarana dan prasarana merupakan aset sekolah, seperti kebersihan gedung/bengkel jurusan dll. Pemeliharan ini atas kerja sama masing-masing pihak. Penghapusan:Proses penghapusan sarana dan prasarana yang resmi dengan kegiatan pencatatan barang-barang tidak layak pakai kemudian diajukan ke pemerintahan untuk meminta persetujuan. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen sarana dan prasarana: Adanya faktor pendukung dan penghambat tersebut pihak sekolah yang mengatur jalannya proses kependidikan yang menjadikan adanya faktor penghambat sebagai pembelajaranKepala Sekolah atau pun Ketua Jurusan. Upaya dalam menangani hambatan adalah minimnya biaya yang dimiliki untuk pengelolaan sekolah, sebagai Kepala Sekolah bersama-sama dengan staf guru dan orang tua wali untuk memecahkan masalah yang dihadapi yakni berusaha mencari danadan hemat dalam pembiayaan karena sangat berpengaruh terhadap kenyamanan siswa dalam proses belajar mengajar begitu juga, dengan guru akan sangat nyaman dengan segala sarana dan prasarana yang lengkap atau terpenuhi