Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Dalam Berhitung Perkalian Melalui Strategi Make a Match di MIN Kotabaru Tahun Pelajaran 2013/2014

Nurul Wahyu. 2014. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Dalam Berhitung Perkalian Melalui Strategi Make a Match di MIN Kotabaru Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: Drs. H. Abdul Manaf, M.Pd\ud Kata Kunci : Prestasi Belajar, Berhitung perkalian, Strategi Make a match\ud Salah satu komponen penting dalam kegiatan pembelajaran adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di kelas yang menyangkut pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Saat ini guru matematika masih cenderung menerapkan model pembelajaran konvensional khususya metode ekspositori pada pembelajaran matematika dimana peran guru sangat dominan sementara peranan siswa sangat minim yang kurang menarik. Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Tipe make a match merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, yang dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik siswa yang meningkat, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial. \ud Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil akademik siswa dengan menggunakan strategi make a match pada materi perkalian berhitung.\ud Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas II MIN Kotabaru. Materi yang diajarkan adalah perkalian matematika. Hasil penelitian diambil dari nilai observasi aktifitas, baik boservasi siswa maupun observasi guru dan nilai tes tiap akhir pembelajaran setiap siklus. \ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil aktivitas guru pada siklus I pada pertemuan pertama sebesar 80,47 % pertemuan kedua sebesar 85,60% aktivitas Guru meningkat sebesar 5,13%, pada pertemuan kedua siklus II pertemuan pertama sebesar 85,94% pertemuan kedua sebesar 88,28% aktivitas guru meningkat sebesar 2,31%. Sedangkan aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama sebesar 52,5 % pertemuan kedua sebesar 62,5% aktifitas siswa meningkat sebesar 10% sedang pada siklus II aktivitas siswa pertemuan pertama sebesar 75 % pertemuan kedua sebesar 82,5% aktifitas siswa meningkat sebesar 7,5% Pada tes siswa pada siklus I pertemuan pertama diperoleh nilai rata-rata 59,19. dan pertemuan kedua nilai rata rata menjadi 72,97 sehingga rata rata pada siklus I adalah 66,08. Sedang siklus II pertemuan pertama mendapat nilai rata rata 76,22 dan pertemuan kedua nilai rata rata 82,70. sehingga rata rata pada siklus II adalah 79,46. Dengan demikian terjadi peningkatan nilai rata rata hasil belajar dari 66,08 pada siklus I menjadi 79,46 pada siklus II. Sehingga, strategi make a match dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar