Penggunaan Strategi Pembelajaran Berbasis Aktivitas Siswa (PBAS) Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MI Siti Mariam Kecamatan Banjarmasin Selatan Tahun Ajaran 2014/2015

Aulia Wati.2015. Penggunaan Strategi Pembelajaran Berbasis Aktivitas Siswa (PBAS) Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MI Siti Mariam Kecamatan Banjarmasin Selatan Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: Drs. Muhammad Yuseran, M. Pd.\ud \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan strategi PBAS pada mata pelajaran Akidah Akhlak MI Siti Mariam Kecamatan Banjarmasin Selatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.\ud Jenis penelitianyang digunakan adalahkualitatif dengan subjek penelitian adalah satu orang guru Akidah Akhlak dan siswa kelas V yang berjumlah 15 orang. Adapun objek dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi pembelajaran berbasis aktivitas siswa (PBAS).Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengolahan data dengan teknik koleksi data, editing, klasifikasi data, dan display data. Sedangkan data dianalisis dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk melengkapi uraian dengan mendeskripsikan tentang penggunaan strategi pembelajaran berbasis aktivitas siswa (PBAS) di dalam kelas. \ud Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi PBAS oleh guru mata pelajaran Akidah Akhlak di MI Siti Mariam Banjarmasin sudah cukup baik. Karena dari semua hal atau komponen yang menjadi data pokok sebagian besar sudah terpenuhi atau dilaksanakan seperti perencanaan, metode, alokasi waktu, dan pengelolaan kelas, kecuali satu komponen yang belum terpenuhi yaitu penggunaan media pendukung. Hal tersebut didapat dari hasil observasi menyatakan bahwa guru hanya menggunakan buku paket sebagai media pembelajaran. Sedangkan untuk faktor yang mempengaruhi terdiri dari faktor yang mendukung dan tidak mendukung penggunaan strategi PBAS. Faktor pendukung, yakni latar belakang dan pengalaman mengajar guru, serta lingkungan belajar. Faktor yang tidak mendukung, yakni sarana belajar khususnya media pembelajaran selain buku paket yang tidak tersedia