Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Berkebutuhan Khusus di Kota Banjarmasin (Studi Pada SMALB dan SLTA Inklusi)

Imam Tuharudin, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Berkebutuhan Khusus di Kota Banjarmasin (Studi Pada SMALB dan SLTA Inklusi), di bawah bimbingan I. Prof. Dr. H. Mahyuddin Barni,M.Ag Dan II. Dr. H. Ridhahani Fidzi, M. Pd. Tesis, Pada Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin, Program Studi Pendidikan Agama Islam 2015\ud Kata Kunci: Pembelajaran PAI, ABK, Sekolah Luar Biasa (SLB), dan sekolah Inklusi\ud Pendidikan agama Islam memiliki peran penting bagi anak berkebutuhan khusus, dalam rangka pembentukan manusia yang Islami. Oleh karena itu dalam menetapkan materi dan tujuan serta metode pembelajaran yang digunakan, guru pendidikan agama Islam perlu mempertimbangkan kemampuan, kedalaman materi serta waktu yang tersedia bagi anak berkebutuhan khusus, baik pada sekolah luar biasa maupun sekolah inklusi.\ud Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan jenis kualitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran yang jelas tentang fenomena yang sedang dan akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggali data tentang proses pembelajaran pendidikan agama Islam, faktor pendukung dan penghambat, serta pola pembelajaran yang efektif bagi anak berkebutuhan khusus yang diperoleh melalui 3 cara, yaitu: observasi, wawancara dan dokumentasi.\ud Hasil Penelitian menunjukkan: 1) Pelaksanaan PAI bagi ABK di sekolah inklusi dan Sekolah Luar Biasa (SMALB) meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 2) Faktor pendukung di SMAN 2 Banjarmasin: penerimaan anak normal kepada ABK, sarana dan prasarana. Faktor penghambatnya adalah motivasi belajar. Di SMKN 2 Banjarmasin adalah: Fasilitas, dukungan sekolah, komite dan penerimaan anak normal kepada ABK. Faktor penghambatnya adalah waktu. Di SMALB B/C Dharmawanita di dukung kompetensi guru, dukungan dari seluruh pihak, media atau fasilitas. Faktor yang mempengaruhi adalah konsentrasi ABK. Faktor pendukung di SMALB YPLB Banjarmasin adalah kompetensi guru, kerjasama antara orang tua dan guru serta pihak sekolah. Faktor penghambat adalah sikap siswa, motivasi dalam belajar, konsentrasi belajar serta rasa percaya diri. Faktor pendukung di SLBN Pelambuan berupa dukungan dari berbagai pihak dan sarana prasarana. Faktor penghambatnya berupa motivasi belajar serta konsentrasi yang lemah dan persoalan waktu. Pola Pembelajaran yang Lebih Efektif adalah dengan membangun komunikasi yang baik. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah prinsip-prinsip, dan pendekatan khusus