Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dan Model Pembelajaran Konvensional Pada Materi Rumus-Rumus Sudut Ganda di Kelas XI IPA MAN Pangkalan Bun Tahun Pelajaran 2014/2015

Ahmad Fuad Hasan. 2014. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) dan Model Pembelajaran Konvensional Pada Materi Rumus-Rumus Sudut Ganda di Kelas XI IPA MAN Pangkalan Bun Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Pembimbing: (I) Analisa Fitria, S.Pd., M.Si.\ud \ud Matematika dalam bidang pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Matematika tidak hanya berperan sebagai ilmu, tetapi juga mempunyai kedudukan sebagai dasar logika penalaran dan penyelesaian kuantitatif yang dipergunakan dalam bidang ilmu yang lain. Mengingat pentingnya penguasaan siswa dalam mempelajari matematika secara umum, maka diperlukan model pembelajaran yang diharapkan dapat mengatasi kesulitan–kesulitan yang dialami siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.\ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran GI (Group Investigation), bagaimana hasil belajar di kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional, dan apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada model pembelajaran GI (Group Investigation) dengan pembelajaran konvensional pada materi rumus-rumus sudut ganda.\ud Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPA MAN Pangkalan Bun. Sampel Penelitian ini adalah kelas XI IPA II sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA I sebagai kelas kontrol. Materi yang diajarkan adalah rumus-rumus sudut ganda. \ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa rata-rata hasil belajar siswa di kelas eksperimen adalah 66,42 berada pada kualifikasi baik dan rata-rata hasil belajar siswa di kelas kontrol adalah 51,86 berada pada kualifikasi kurang, serta terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan siswa di kelas kontrol. Sehingga model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran