Internalisasi Nilai-Nilai Agama Dalam Membentuk Siswa Berkarakter\ud Mulia Di SMA Negeri Kabupaten Kapuas

Novianti : Internalisasi Nilai-Nilai Agama Dalam Membentuk Siswa Berkarakter\ud Mulia Di SMA Negeri Kabupaten Kapuas, di bawah bimbingan (I) Dr. Dina\ud Hermina, M.Pd. dan (II) Dr. Ahmad Salabi, M.Pd. Tesis, Pada Program\ud Pascasarjana Konsentrasi Pendidikan Agama Islam IAIN Antasari\ud Banjarmasin, 2014.\ud Kata Kunci: Internalisasi, Nilai-Nilai Agama, Karakter Mulia\ud Penelitian ini mendeskripsikan internalisasi nilai-nilai agama dalam\ud membentuk siswa berkarakter mulia di SMA Negeri Kabupaten Kapuas.\ud Penelitian ini beranjak dari pengamatan awal penulis mengenai realitas dunia\ud pendidikan nasional di Indonesia yang memprihatinkan contohnya yaitu mulai\ud terabaikannya nilai-nilai agama dalam pembelajaran. Sehingga dengan kondisi\ud seperti ini maka dirasa sangat penting sekali internalisasi nilai-nilai agama di\ud lingkungan sekolah dalam membentuk siswa berkarakter mulia. Oleh karena itu,\ud masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kondisi\ud karakter siswa di SMA Negeri Kabupaten Kapuas, (2) Bagaimana Langkahlangkah\ud internalisasi nilai-nilai agama di SMA Negeri Kabupaten Kapuas, dan (3)\ud Bagaimana implikasi internalisasi nilai-nilai agama dalam membentukan siswa\ud berkarakter mulia di SMA Negeri Kabupaten Kapuas.\ud Penelitian yang dilakukan merupakan (Field research) dengan pendekatan\ud penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara\ud mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik ini digunakan untuk\ud menggambarkan kondisi karakter siswa SMA Negeri Kabupaten Kapuas,\ud Langkah-langkah internalisasi nilai-nilai agama di sekolah dan implikasi\ud internalisasi nilai-nilai agama dalam membentuk siswa berkarakter mulia, subyek\ud dari penelitian tesis ini adalah: kepala sekolah, Guru PAI, Waka Kurikulum,\ud Waka Kesiswaan, Guru non bidang studi agama, siswa dan orangtua siswa dengan\ud obyek penelitian internalisasi nilai-nilai agama pada diri siswa dalam membentuk\ud siswa barkarakter mulia, baik melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.\ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kondisi karakter siswa di sekolah\ud berdasarkan temuan dari informan di lapangan ialah siswa belum mencerminkan\ud karakter mulia, siswa belum memiliki kesadaran yang tinggi, kurang jujur, tidak\ud jujur, tidak disiplin, enggan melaksanakan sholat berjamaah, kurang peka\ud terhadap lingkungan sekitarnya dan melanggar peraturan sekolah. (2) langkahlangkah\ud internalisasi nilai-nilai agama di sekolah diawali dengan kebijakan kepala\ud sekolah, menjalin kerjasama antara sekolah dan orangtua siswa, memberikan\ud pemahaman, penghayatan, dan mendorong siswa mengaplikasikan dalam\ud lingkungan sekolah dan di rumah sehingga menjadi karakter mulia pada diri siswa\ud dan menciptakan suasana religius. (3) Implikasi interalisasi nilai-nilai agama\ud adalah: siswa dapat memahami da mengamalkan nilai-nilai agama, siswa\ud memiliki karakter mulia dalam hal aqidah kepada Allah SWT, siswa memiliki\ud karakter mulia yakni sopan santun, saling menghormati dan mengasihi sesama,\ud jujur, peka terhadap lingkungan dan memiliki kesadaran diri