Pemberian Remisi Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 12\ud Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Juncto Kepres RI Nomor\ud 174 Tahun 1999 Tentang Remisi Di Rutan Klas IIB Tanah\ud Grogot Kalimantan Timur

D a r y a n t o , 2015. Pemberian Remisi Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 12\ud Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Juncto Kepres RI Nomor\ud 174 Tahun 1999 Tentang Remisi Di Rutan Klas IIB Tanah\ud Grogot Kalimantan Timur. Jurusan Hukum Tata Negara.\ud Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam. Pembimbing: (1) Hj.\ud Nurwahidah, MHI (2) Arie Sulistyoko, S.Sos, MH.\ud Tujuan dari pemidanaan dalam hukum pidana diantaranya adalah\ud menimbulkan efek jera terhadap terpidana untuk kemudian tidak mengulangi\ud perbuatannya lagi. Sedang dalam hukum pidana Islam adalah untuk memelihara dan\ud menciptakan kemaslahatan manusia dan menjaga mereka dari hal-hal yang mafsadat,\ud karena Islam itu sebagai rahmatan lil'alamin. Sehingga, pemidanaan sebagai suatu\ud proses penjatuhan pidana bagi si terdakwa hendaknya dilakukan sebijaksana\ud mungkin, termasuk pertimbangan pemberian remisi/pengurangan masa hukuman.\ud Sistem Lembaga Pemasyarakatan yang memberikan remisi terhadap narapidana\ud berdasarkan kebijaksanaan pemerintah berdasarkan syarat-syarat dan prosedur\ud tertentu bagi narapidana. Persyaratan dan prosedur ini dalam hukum pidana Indonesia\ud menyangkut tingkah laku berdasarkan penilaian Tim Pengamat Pemasyarakatan,\ud dengan adanya persyaratan ini, maka remisi tidak lagi dapat dinamakan anugerah,\ud tetapi merupakan mata rantai di dalam proses pembinaan narapidana. Dalam\ud penelitian ini yang menjadi masalah penelitian adalah, apa maksud dan tujuan dalam\ud pemberian remisi, bagaimana pandangan hukum Islam terhadap syarat-syarat\ud mendapat remisi dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap prosedur\ud pemberian remisi.\ud Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan syarat-syarat apa untuk\ud mendapat remisi, serta menjelaskan pandangan hukum Islam terhadap prosedur\ud pemberian remisi. Jenis penelitian ini adalah study kasus yang berupa penelitian\ud lapangan (empiris), sedangkan penelitian ini bersifat deskriptif-analitik yaitu\ud menuturkan, menggambarkan dan mengklarifikasi secara objektif data yang dikaji.\ud Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridisempiris\ud Melalui pendekatan ini diharapkan dapat memperjelas fungsi dan peran\ud hukum Islam dalam membangun hukum nasional baik materi maupun spiritual,\ud sedang metode yang dipakai dalam menganalisis dalam penelitian ini menggunakan\ud analisis kualitatif. Adapun kasus yang diteliti diantaranya kasus korupsi, narkotika,\ud kekerasan rumah tangga (KDRT) dan kasus penipuan yang mana penelitian yang\ud diarahkan dan difokuskan untuk menelaah dan membahas bahan-bahan yang didapat\ud dari hasil observasi dilapangan baik berupa hasil wawancara maupun data-data\ud tertulis, tentunya segala yang sesuai dengan pokok masalah yang dikaji