EFEKTIVITAS INSTRUMEN MONETER BERBASIS SYARIAH PASCA DIJELUARKANNYA PBI \ud NOMOR 10/11/PBI/2008 TENTANG\ud SBIS

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kecilnya tingkat imbal hasil yang diperoleh oleh Bank Syariah dari penempatan dana di Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia (SWBI). Imbal hasil yang kecil dan tidak kompetitif berimbas pada sedikitnya penempatan dana Bank Syariah di (SWBI). Sehingga pihak Bank Indonesia mengeluarkan instrumen baru yaitu PBI Nomor 10/11/PBI/2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).\ud Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah Apakah Instrumen Moneter Berbasis Syariah Pasca dikeluarkannya PBI Nomor 10/11/PBI/2008 Tentang SBIS lebih efektif dibanding sebelum dikeluarkannya PBI Nomor 10/11/PBI/2008 dan Apakah Instrumen Moneter Berbasis Syariah Pasca dikeluarkannya PBI Nomor 10/11/PBI/2008 Tentang SBIS akan mempengaruhi jumlah Bank Syariah yang menempatkan dana di SBIS. \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Sertifikat Bank Indonesia Syariah dibanding sebelum dikeluarkannya PBI Nomor 10/11/PBI/2008. Dan pengaruh pasca dikeluarkannya PBI Nomor 10/11/PBI/2008 terhadap jumlah Bank Syariah yang menempatkan dana di SBIS.\ud Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penerapan metode kualitatif komparatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk mencari dan menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan fenomena kemudian dilakukan analisis.\ud Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, diperoleh data yang menunjukkan bahwa Instrumen Moneter Berbasis Syariah Pasca dikeluarkannya (PBI Nomor 10/11/PBI/2008 Tentang SBIS) Lebih efektif dibanding sebelum dikeluarkannya (PBI Nomor 10/11/PBI/2008), ketika dilakukan perhitungan dengan rumus Future Value dari segi bonus yang didapat, serta pasca dikeluarkannya (PBI Nomor 10/11/PBI/2008 Tentang SBIS) berpengaruh terhadap jumlah Bank Syariah yang menempatkan dananya di SBIS. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya jumlah bank syariah yang melakukan transaksi penempatan dananya di SBIS dari Tahun 2008 hingga 2015