Prosiding Remediasi Lahan Pertanian Yang Tercemar Logam Berat Untuk Menghasilkan Produk Pangan Yang Sehat

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi remediasi dengan beberapa jenis tanaman indigenous yang dikombinasikan dengan biochar. Penelitian ini diawali pembuatan biochar dari limbah pertanian yaitu sekam padi dan limbah tembakau. Selanjutnya pengambilan sampel tanah untuk analisi kandungan hara dan cemaran logam berat. Biochar yang telah dibuat kemudian diaplikasikan ke tanah yang tercemar sebagai perlakuan. Percobaan ini disusun dalam RAK dengan 3 ulangan. Data hasil pengamatan, dianalisis Anova pada taraf 5% dan 1%. Parameter tertentu yang tidak bisa dianalisis secara statistik akan dianalisis secara diskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan hara pada lokasi penelitian memiliki tingkat kesuburan yang rendah terutama N (0,20) %, K (0,55) Cmol+/kg, dan KTK (5,89) me/100g, sedangkan kandungan C-organik dan P berada pada kisaran sedang dan tinggi masing-masing C-organik (2,96) % dan P (145,4) ppm. Kandungan logam berat dari enam unsur yang dianalisis empat diantaranya telah melewati nilai ambang batas masing-masing Hg (1,07)ppm, Pb (25,22)ppm, Cd (2,06)ppm, dan As (0,89)ppm. Dua dua unsur logam berat lain berada dibawah nilai ambang batas yaitu Cr (5,69)ppm sedangkan Cn tidak terdetaksi adanya logam berat. Biochar sekam padi dan jengkok yang dianalisis memiliki kandungan C-organik dan KTK yang tinggi, yaitu antara 31,92 – 40,24%, sedangkan kandungan N, P, dan K tergolong rendah. Potensi ini dapat dioptimalkan untuk memperbaiki produktivitas tanah. Dua jenis tumbuhan liar yang terdidentifikasi (Eleusine indica dan Acalypha microphylla) memiliki potensi sebagai tanaman remediator terutama Pb dan Cd, karena kemampuan akumulasinya cukup tinggi