Hubungan antara Self Efficacy, Stres dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa

Semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi tidak terlepas dari hasil belajar atau biasa disebut prestasi akademik. Prestasi akademik pada tingkat perguruan tinggi ditunjukkan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK). Akan tetapi, tidak semua mahasiswa dapat meraih prestasi akademik yang memuaskan. Banyak faktor yang memengaruhi prestasi akademik misalnya seperti stres dan self-efficacy. Bagi setiap mahasiswa, IPK merupakan hal yang penting karena, IPK menjadi tolak ukur pencampaian sebuah proses belajar. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara stres, self-efficacy dengan prestasi akademik. Partisipan pada penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Farmasi Universitas Surabaya angkatan 2018 (N : 191 mahasiswa). Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala PSS-14 dan GSE. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan non parametric Kendall’s tau-b. Hasilnya yaitu terdapat hubungan antara stres dengan prestasi akademik (r=0.110, p= 0.030 < p=0.05) dan self-efficacy dengan prestasi akademik (r=0.116, p= 0.003 < p=0.05). Saran yang diberikan untuk penelitian ini bagi dosen untuk mempertahankan self-efficacy mahasiswa dengan cara membagikan cerita mengenai pengalaman keberhasilan yang pernah dicapainya. Bagi mahasiswa, membuat skala prioritas untuk mencegah stres negatif dan untuk meneliti selanjutnya, diharapkan meneliti faktor lain seperti sikap, lingkungan kampus dan juga lingkungan masyarakat