Manajemen Kelas yang Efektif: Penelitian di Tiga Sekolah Menengah Atas

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pemahaman teoretik para guru terhadap manajemen kelas yang efektif, (2) manajemen kelas yang efektif dan pelaksanaannya di tiga sekolah menengah atas di Yogyakarta, (3) upaya para guru dalam melaksanakan manajemen kelas agar efektif dan (4) hambatan para guru dalam menjalankan manajemen kelas yang efektif tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sebagai sumber data atau informan adalah para guru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Pemahaman teoretik para guru didominasi oleh perspektif Skinnerian. Perspektif ini menjadikan keefektifan manajemen kelas diukur dengan standar yang ditetapkan oleh guru dan partisipasi siswa menjadi minimal. Perspektif Rogerian tampak dijalankan oleh guru dan mendukung keefektifan kelas yang dijalankan, namun tidak terlalu mendominasi. Perspektif teoretik tersebut dipengaruhi oleh latar tempat bekerja, latar pendidikan dan pelatihan yang diikuti, pengalaman mengajar dan latar kehidupan personal. (2) Manajemen kelas yang efektif dapat dicapai ketika tiga elemen substantif yaitu pengelolaan perilaku, pengelolaan lingkungan dan pengelolaan kurikulum dan instruksional dilaksanakan dengan baik. Pengelolaan perilaku menyangkut hubungan guru dengan siswa sehingga menumbuhkan sisi intrinsik untuk berperilaku baik, mencegah tindakan destruktif dan membangkitkan partisipasi siswa. Pengelolaan lingkungan meliputi penataan ruang, waktu dan jumlah siswa dalam kelas. Pengelolaan kurikulum dan instruksional termasuk bagaimana program pembelajaran direncanakan, ditetapkan serta dijalankan. Manajemen kelas yang dilakukan para guru di ketiga sekolah mencakup ketiga elemen substantif tersebut. Pengelolaan perilaku dan pengelolaan lingkungan nampak lebih mendukung tercapainya keefektifan manajemen kelas ketimbang pengelolaan kurikulum dan instruksional. (3) Upaya yang dilakukan para guru untuk menciptakan manajemen kelas yang efektif adalah penggunaan bahasa non-verbal, membangun hubungan personal dengan siswa, mengembangkan hubungan melalui media sosial dan mengubah lay out kelas. (4) Penggunaan multi media menjadi faktor penghambat keefektifan manajemen kelas yang dihadapi para guru di semua sekolah