MODEL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK PENDIDIKANFORMAL DAN NON FORMAL, POTRET KOMITMEN TERHADAP KONSEP PENDIDIKAN

Penelitian tahun pertama telah dikonsentrasikan pada pra-survey tentang keberadaan pendidikan kewirausahaan di kampus universitas dan sekolah (untuk pendidikan formal) maupun di PKBM (untuk pendidikan non-formal). Dari data pra-survey tersebut dicoba menjawab beberapa pertanyaan penelitian yang diajukan di tahun petama yang kemudian menghasilkan beberapa perubahan dan penajaman permasalahan untuk penelitian hibah tim pascasarjana secara keseluruhan. Perubahan dan penajaman ini akan dikristalisasikan dalam bentuk model hipotetik untuk diverifikasi; dan hal ini akan menjadi fokus penelitian di tahun kedua yang akan datang. Beberapa temuan penting di tahun pertama antara lain adalah jawaban terhadap pertanyaan atau rumusan permasalahan nomor dua tentang indikator kinerja (performance indicators) pendidikan kewirausahaan; jawaban untuk rumusan permasalahan ketiga tentang upaya guru untuk mengintegrasikan pembelajaran kewiraushaan ke kurikulum mata pelajaran produktif; dan jawaban terhadap rumusan permaslahan kempat tentang adanya contoh-contoh model pengembangan pendidikan kewirausahaan. Sementara itu, tiga orang mahasiswa S2 yang menjadi anggota tim peneliti telah lulus dan penelitian mereka memberikan kontribusi nyata tehadap penelitian payung ini, dengan analisis mengenai faktor-faktor penentu motivasi berwirausaha, analisis tentang pengembangan pendidikan kewirausahaan di sektor pendidikn non-formal dan profile manajemen unit usaha jasa boga di SMK RSBI Jakarta . Untuk Tahun Kedua yang akan datang, kecuali akan diverifikasi adanya model hipo-tetik pengembangan pembelajaran berwirausaha, juga akan dijawab masalah utama dalam penelitian hibah tim pascasarjana ini, yakni apa sajakah kemampuan umum (essential skills) yang menjadi faktorr utama motivasi dan perilaku berwirausaha dengan upaya verifikasinya. Sampel untuk penelitian tahun kedua ini akan terdiri dri 30 pelaku UKM, di mana setiap UKM bisa terdiri dari 3- 4 orang pelaksana, beberapa sekolah untuk memverifikasi model hipotetik pengembangan pembelajaran kewirausahaan, dan beberapa praktisi kampus perguruan tinggi yang jumlahnya nanti akan ditentukan kemudian. Instrumen penelitian akan berupa angket, pedoman wawancara dan fosussed group discussion yang merupakan alat utama verifikasi untuk kedua hal tersebut di atas