Evaluasi Penerapan Penilaian Otentik pada SMK Program Keahlian Keuangan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan penilaian otentik pada SMK Program Keahlian Keuangan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi menggunakan model evaluasi discrepancy. Penelitian ini dilakukan di 3 SMK pilot project Kurikulum 2013, yaitu SMK N 1 Wonosari, SMK N 1 Bantul dan SMK N 1 Pengasih dengan menggunakan 3 teknik pengumpulan data, yaitu dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Data yang terkumpul kemudian di analisis dengan analisis kuantitatif untuk data yang berasal dari telaah dokumen dan kuesioner, sedangkan analisis kualitatif untuk data yang terkumpul melalui wawancara. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penerapan penilaian otentik pada SMK Program Keahlian Keuangan di Daerah Istimewa Yogyakarta telah sangat baik dengan perolehan skor mencapai 2,26 dari skala 0 sampai 3. Skor tersebut merupakan rerata skor dari dua dimensi yang membentuk variabel, yaitu perencanaan penilaian otentik dan pelaksanaan penilaian Dimensi perencanaan penilaian otentik memperoleh skor 2,55 (sangat baik) dengan rincian skor indikator (1) Kelengkapan dan kejelasan rancangan penilaian dengan skor 2,97 (sangat baik), (2) kesesuian kompetensi yang diukur dengan skor 2,41 (sangat baik), (3) Penggunaan teknik yang sesuai dengan kompetensi yang diukur dengan skor 2,35 (sangat baik), (4) Penggunaan instrumen yang sesuai dengan teknik dengan skor 2,23 (Baik), (5) Kesesuaian rancangan penilaian dengan prinsip umum penilaian otentik dengan skor 2,58 (sangat baik), serta (6) kesesuaian rancangan penilaian dengan prinsip khusus penilaian otentik dengan skor 2,73 (sangat baik). Dimensi kedua, pelaksanaan penilaian otentik memperoleh skor 1,98 (baik) dengan rincian perolehan skor indikator (1) Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dengan skor 1,87 (Baik), (2) pelaksanaan penilaian sikap social dengan skor 1,99 (baik), (3) Pelaksanaan penilaian pengetahuan dengan skor 1,98 (baik), dan (4) pelaksanaan penilaian keterampilan dengan skor 2,07 (baik)