Implementasi Metode Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Sosiologi Kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 Purworejo Tahun Pelajaran 2014/2015

Kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 Purworejo pada tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 31 siswa. Kelas ini merupakan kelas yang heterogen baik secara akademik maupun non akademik. Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah, antara lain kurangnya keterlibatan siswa, komunikasi dan kerjasama, serta hasil belajar siswa yang kurang maksimal pada mata pelajaran sosiologi. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar sosiologi kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 Purworejo melalui implementasi metode Problem Based Learning. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru dan partisipasi siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan berupa: (a) observasi, (b) wawancara, (c) tes, dan (d) dokumentasi. Prosedur penelitian meliputi tahap: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi, dan (d) refleksi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode Problem Based Learning dapat meningkatkan proses dan hasil belajar sosiologi kelas X IIS 2. Keberhasilan tindakan terbukti pada siklus I, proses belajar siswa memperoleh penilaian rata-rata 76,88%, sedangkan pada siklus II memperoleh rata-rata sebesar 86,56%. Sehingga, proses belajar siswa telah mengalami peningkatan sebesar 9,68%. Untuk keterlaksanaan PBL oleh guru mengalami peningkatan nilai sebesar 15%, yaitu pada siklus I diperoleh rata-rata 70% kemudian siklus II sebesar 85%. Sedangkan hasil belajar siswa juga menunjukkan peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 79,70 dengan siswa yang tuntas berjumlah 25 orang, kemudian siklus II nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan sebesar 9,16 yaitu menjadi 88,86 dengan siswa yang memperoleh ketuntasan berjumlah 31 orang. Jumlah siswa yang mencapai batas tuntas pada siklus I sebanyak 80,64% sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai batas tuntas sebanyak 100,00% (mengalami peningkatan sebesar 19,36%).Implementasi metode Problem Based Learning pada penelitian ini memiliki hambatan, diantaranya manejemen waktu pada proses pembelajaran, serta pemilihan sumber belajar bagi siswa. Kata kunci: Problem Based Learning, proses belajar, hasil belaja