Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika untuk SMP Kelas VII Semester Genap dengan Pendekatan Saintifik

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perangkat pembelajaran matematika untuk SMP kelas VII semester genap dengan pendekatan saintifik yang memenuhi kriteria kualitas: valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan Four-D dengan modifikasi yang terdiri dari tiga langkah: (1) pendefinisian, (2) perancangan, dan (3) pengembangan. Uji coba terbatas melibatkan seorang guru matematika dan enam siswa kelas VII yang mewakili siswa yang memiliki kemampuan kategori tinggi, sedang dan rendah. Uji coba lapangan melibatkan 32 siswa kelas VIIC di SMP N 2 Rumpin Kabupaten Bogor, dan dua orang guru sebagai guru mitra dan pengamat. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian kepraktisan oleh guru, lembar penilaian kepraktisan oleh siswa, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran matematika untuk SMP kelas VII semester genap yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), dan instrumen penilaian hasil belajar siswa. Tidak semua produk dilakukan uji pengembangan. Uji pengembangan produk hanya dilakukan pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu vaiabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk yang telah dilakukan uji pengembangan memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. Produk memenuhi kriteria kevalidan, ditunjukkan dari persentase penilaian ahli mencapai 100% yang termasuk dalam kategori valid. Produk memenuhi kriteria kepraktisan berdasarkan penilaian oleh guru dan siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik. Produk memenuhi kriteria kepraktisan juga berdasarkan persentase keterlaksaan pembelajaran. Persentase keterlaksanaan pembelajaran melebihi 90%. Produk memenuhi kriteria keefektifan berdasarkan hasil belajar siswa pada kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Persentase siswa yang mencapai KKM untuk kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melebihi 75%. Jadi, produk berupa perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkualitas, karena telah memenuhi kriteria kualitas