Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 pada SMA Pilot Project di Kota Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengevaluasi keefektifan implementasi Kurikulum 2013 pada SMA pilot project di Kota Yogyakarta, dan (2) mengetahui hambatan yang dihadapi dalam implementasi Kurikulum 2013 pada SMA pilot project di Kota Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan model Discrepancy Provus dengan sasaran guru. Instrumen pengumpul data berupa angket dengan jawaban skala 2 (skala Guttman) terdiri dari 101 butir. Validitas instrumen berupa validitas logis dan validitas empiris yang dihitung dengan Pearson product moment. Reliabilitasnya dihitung dengan teknik Kuder-Richardson (KR20). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik persentase. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) ketercapaian pemahaman tujuan implementasi Kurikulum 2013 menunjukkan skor capaian 94,72% dengan rata-rata kesenjangan (discrepancy) 5,29%. Pencapaian kompetensi yang dimiliki guru dalam implementasi Kurikulum 2013 menunjukkan kompetensi guru rata-ratanya adalah 90,02% dengan rata-rata kesenjangan (discrepancy) 9,99%. Efektivitas metode pembelajaran Kurikulum 2013 yang diterapkan dalam implementasi Kurikulum 2013 menunjukkan rata-ratanya 80,29% dengan rata-rata kesenjangan (discrepancy) 19,71%. Besarnya motivasi guru dalam implementasi Kurikulum 2013 menunjukkan capaian rata-rata 91,10% dengan rata-rata kesenjangan (discrepancy) 8,90%. Hambatan bagi guru dalam implementasi Kurikulum 2013 menunjukkan komponen hambatan tersebut memiliki capaian rata-rata 70,61% dengan rata-rata kesenjangan (discrepancy) 29,39%. Secara umum capaian rata-ratanya evaluasi implementasi Kurikulum 2013 di SMA pilot project Kota Yogyakarta adalah 87,44% dengan rata-rata kesenjangan (discrepancy) 12,56% dengan standar deviasi 8,98%. Capaian berdasarkan keseluruhan komponen evaluasi implementasi Kurikulum 2013 tersebut menunjukkan kriteria “Efektif”; (2) hambatan yang paling sedikit dilakukan guru adalah kurangnya dukungan dari implementator lain yaitu pustakawan memiliki rata-rata capaian tertinggi yaitu 85,50% dengan rata-rata kesenjangan (discrepancy) 14,50%. Sedangkan hambatan terbesar adalah guru dihadapkan pada masalah peserta didik yang komplek dengan segala latar belakang kognitif maupun kepribadian yaitu 46,00% dengan rata-rata kesenjangan (discrepancy) 54,00%