DAMPAK PETERNAKAN BABI TERHADAP KUALITAS AIR TANAH DI DESA AMBARKETAWANG KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Karakteristik limbah peternakan babi di Desa Ambarketawang dan kualitas air tanah di sekitarnya, (2) Tingkat kelayakan air tanah sebagai sumber air bersih warga sekitarnya, (3) Dampak keberadaan limbah peternakan babi terhadap lingkungan sekitar (4) Upaya penanganan limbah peternakan babi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini meliputi populasi fisik dan populasi non fisik. Populasi fisik adalah semua air sumur dan limbah peternakan babi di Desa Ambarketawang. Populasi non fisik adalah semua masyarakat yang tinggal di sekitar peternakan babi. Sampel penelitian ditentukan secara purposive. Sampel fisik meliputi sampel air sumur A sebagai sampel kontrol yang terletak sebelum lokasi peternakan babi, Sampel B merupakan sampel air sumur penduduk yang berada di sekitar peternakan babi, dan sampel C merupakan sampel air limbah peternakan babi di Desa Ambarketawang. Sampel non fisik adalah masyarakat yang tinggal di sekitar peternakan babi di Desa Ambarketawang berjumlah 60 orang. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, uji laboratorium, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) a) kualitas air limbah peternakan babi yang melebihi standar baku mutu limbah adalah BOD, COD, dan TSS, b) kualitas air tanah di sekitar peternakan babi yang melebihi standar baku mutu air, yaitu (a) sampel kontrol adalah total coliform, (b) sampel air sumur penduduk adalah bau, rasa, besi, mangan, nitrat dan total coliform, 2) air sumur penduduk di sekitar peternakan babi Desa Ambarketawang tidak layak untuk pemenuhan kebutuhan air bersih karena beberapa parameter melebihi standar baku mutu air, 3) Dampak keberadaan limbah peternakan babi terhadap lingkungan sekitar a) sebanyak 58,33% responden menyatakan air sumur terpengaruh limbah, bentuk pengaruh terbesar adalah sumur menjadi bau sebesar 31,42%, dampak terbesar yang ditimbulkan adalah gangguan pernapasan sebesar 82,85%, b) sebanyak 85% responden menyatakan bahwa pengolahan limbah belum memadai, 80% responden merasa terganggu dengan sistem pembuangan limbah, dan 93,3% responden merasa perlu adanya penyuluhan tentang limbah, 4) upaya penanganan limbah peternakan babi di daerah penelitian belum optimal karena hanya ditampung di kolam penampungan dan jika sudah penuh akan digali dan dibuang ke sungai. Upaya yang disarankan adalah dengan cara penyaringan, pengolahan awal, dan pengendapan. Kata Kunci: kualitas air, air tanah, peternakan bab