PERTEMPURAN KOTABARU: PERJUANGAN PEJUANG YOGYAKARTA MEREBUT MARKAS OSHABUTAI DARI TANGAN TENTARA PENDUDUKAN JEPANG 7 OKTOBER 1945

Pertempuran Kotabaru merupakan pertempuran yang terjadi antara Pejuang Yogyakarta dengan Tentara Pendudukan Jepang dalam merebut markas Oshabutai. Pertempuran Kotabaru merupakan pertempuran yang cukup penting, namun masih kurang ditonjolkan dalam historiografi Indonesia. Skripsi ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor yang melatarbelakangi terjadinya Pertempuran Kotabaru 7 Oktober 1945, (2) mengetahui proses pertempuran Kotabaru 7 Oktober 1945, dan (3) mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pertempuran Kotabaru 7 Oktober 1945. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah kritis dari Kuntowijoyo, yaitu (1) Pemilihan topik, yaitu menentukan permasalahan yang akan dikaji. (2) heuristik, yaitu pengumpulan data sejarah yang betul-betul valid dan otentik. (3) kritik sumber, yaitu kegiatan meneliti untuk menentukan validitas dan reabilitas sumber sejarah melalui kritik ekstern dan kritik intern. (4) interpretasi, yaitu menganalisis dan membuat sintesis sumber-sumber yang ada. (5) historiografi, yaitu merangkaikan fakta-fakta dan maknanya secara kronologis atau diakronis serta sistematis menjadi tulisan sejarah sebagai kisah. Hasil dari penelitian yaitu (1) Setelah Indonesia merdeka Jepang masih bercokol di Yogyakarta sehingga memaksa rakyat untuk segera melakukan pelucutan terhadap tentara Jepang. Puncak dari usaha pelucutan tersebut adalah perebutan markas Jepang di Oshabutai Kotabaru. Perisitiwa pelucutan terjadi karena Jepang tidak mau menyerahkan seluruh fasilitas militernya melalui jalan damai sehingga rakyat terpaksa menempuh jalan kekerasan. (2) Pertempuran Kotabaru diawali dengan perundingan antara para pejuang Yogyakarta yang diwakili oleh KNID, PI, dan BKR dengan pihak Jepang pada 6 Oktober 1945 pukul 19.00 WIB. Perundingan gagal karena Jepang tidak mau menyerahkan senjatanya sehingga pada 7 Oktober 1945 pukul 04.00 WIB, para pejuang menyerbu Oshabutai Kotabaru. Pertempuran dimenangkan oleh para pejuang Yogyakarta. (3) Kemenangan tersebut membuat rakyat Yogyakarta merasa bangga dengan kemampuan sendiri dalam mengusir Jepang dari Yogyakarta. Selain itu, juga menambah kekuatan senjata BKR yang berguna untuk perjuangan selanjutnya, yaitu ikut dalam pertempuran senjata Jepang di Jatingaleh Semarang dan melucuti senjata tentara Jepang di Maguwo. Pada perkembanganya, Yogyakarta juga menjadi Ibukota Republik Indonesia dari tahun 1946-1949. Kata kunci: Pertempuran, Pejuang, Jepang, Kotabar