UPAYA PEMERINTAH DAERAH PURWOREJO DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH MELALUI SEKTOR PARIWISATA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) upaya pemerintah daerah Purworejo dalam meningkatkan pendapatan asli daerah melalui sektor pariwisata 2) kendala-kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah Purworejo dalam meningkatkan pendapatan asli daerah melalui sektor pariwisata. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive. Subjek penelitian mencakup Kepala Seksi Obyek Usaha Rekreasi dan Hiburan dan Kadiv Humas Pariwisata. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan cross check. Kemudian teknik analisis data mencakup reduksi data, kategorisasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kontribusi dari sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah di Purworejo tahun 2011 masih sangat kecil sehingga Dishubkominfopar Purworejo melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui sektor pariwisata yaitu pengelolaan dan pemeliharaan obyek wisata, promosi wisata melalui event Java Promo 14 kabupaten se Jateng dan DIY, menetapkan 5 desa sebagai pengembangan desa wisata, memberikan penyuluhan kepada para pelaku kepariwisataan dan masyarakat tentang arti penting kegiatan kepariwisataan seta mengajak masyarakat untuk membudayakan Sapta Pesona di wilayahnya masing-masing, penyelenggaraan Pemilihan Bagus Roro Duta Wisata Kabupaten Purworejo, pengembangan program Kawasan Bahari Terpadu (KBT), pengadaan lomba di beberapa obyek wisata dengan tujuan menarik minat wisatawan untuk berkunjung sekaligus minat investor untuk menanamkan modal. 2) kendala-kendala yang dihadapi Dishubkominfopar Purworejo dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah melalui sektor pariwisata meliputi keterbatasan dana dalam pengelolaan dan pemeliharaan obyek wisata, fasilitas pariwisata yang kurang memadai, pemahaman masyarakat sekitar tentang pentingnya pariwisata masih rendah, sering terjadinya perselisihan antara pihak Dinas dan masyarakat, adanya kesalah-pahaman yang menyebabkan masyarakat lokal dan pengunjung berselisih, kurangnya sistem pengelolaan penarikan retribusi obyek wisata dari masyarakat dan kurangnya kerjasama dengan pihak swasta