STUDI INDUSTRI KERAJINAN TANGAN BIDAI DI DESA SELUAS KECAMATAN SELUAS KABUPATEN BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Faktor-faktor produksi yang terkait dengan proses produksi industri kerajinan tangan bidai; 2) Hambatan-hambatan yang dihadapi pengrajin industri kerajinan tangan bidai; 3) Upaya untuk mengatasi hambatan pada industri kerajinan tangan bidai 4) Upaya yang dilakukan guna pengembangan industri kerajinan tangan bidai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 22 pemilik industri kerajinan tangan bidai. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan data yaitu dengan pemeriksaan data (editing), pemberian kode (coding), dan tabulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan analisis kuantitatif, menggunakan tabel frekuensi dan analisis SWOT untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan guna pengembangan industri kerajinan tangan bidai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Faktor-faktor produksi yang terkait dengan industri kerajinan tangan bidai meliputi a. Modal : sebesar 68,18 % responden menggunakan modal pribadi , b. Bahan baku: sebesar 72,73% responden membutuhkan bahan baku dalam waktu satu bulannya antara 46-96 ikat rotan, c. Tenaga kerja: sebesar 71,80% berasal dari tenaga kerja luar keluarga, d. Pemasaran: sebesar 50,00% responden memasarkan hasil produksi kepada pengumpul di daerah Serikin (Malaysia), e. Transportasi: sebanyak 81,82% responden menggunakan alat transportasi mobil, f. Sumber energi: sebesar 54,55% responden menggunakan jenis sumber energi minyak tanah dan kayu bakar; 2) Hambatan yang dihadapi pengrajin industri kerajinan tangan bidai yaitu tidak stabilnya bahan baku rotan, keterbatasan modal, pemasaran yang tidak lancar didalam negeri, bantuan pemerintah yang belum merata; 3) upaya untuk mengatasi hambatan yaitu mendatangkan bahan baku dari daerah lain, memanfaatkan pinjaman koperasi, meningkatkan promosi, dan meningkatkan kualitas produk 4) terdapat 16 strategi pengembangan yang dapat dilakukan guna pengembangan usaha industri kerajinan tangan bidai, yaitu: a. Kerajinan tangan bidai sebagai prioritas pemerintah yang harus diperhatikan, b.Pemerintah daerah mengupayakan perlindungan hukum hak cipta, c.Peningkatan kualitas barang dan mutu, d. Meningkatkan kerjasama pengrajin dan pemerintah, e. Memanfaatkan bantuan pemerintah, f. Pemerataan bantuan pemerintah, g. Pengembangan inovasi, h. Peningkatan pemasaran ke daerah yang memiliki tingkat pemasaran tinggi , i. Penyuluhan pelestarian rotan, j. Pengembangan jaringan distribusi yang lebih luas, k. Pembinaan yang intensif tentang teknologi tepat guna, l. Meningkatkan promosi melalui media cetak dan elektronik, m. Meningkatkan pameran, n. Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan turun langsung kelapangan, o. Tidak menjual bidai ke Serikin, p. Adanya kios khusus yang menjual kerajinan tangan bidai dipusat kota Bengkayang Kata kunci: Industri Kerajinan, Bida