ADSORPSI PEWARNA METHYL VIOLET MENGGUNAKAN PASIR VULKANIK DARI GUNUNG MERAPI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter pasir vulkanik setelah diaktivasi menggunakan asam nitrat pekat, waktu kontak maksimum pada adsorpsi pasir vulkanik terhadap methyl violet, daya adsorpsi pasir vulkanik pada variasi konsentrasi zat warna methyl violet pada waktu maksimumnya, dan pola adsorpsi pasir vulkanik terhadap pewarna methyl violet. Pasir vulkanik diaktivasi menggunakan asam nitrat (HNO3) pekat selama 6 hari, kemudian dicuci menggunakan akuades dan dikeringkan pada suhu 150˚C selama 12 jam. Adsorpsi dilakukan dengan beberapa parameter antara lain variasi waktu kontak 5, 7, 10, 20, 30, 45, 60, 90, 150, 210, 270, dan 360 menit dan variasi konsentrasi pewarna methyl violet 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 100, 120, dan 150 ppm. Perbandingan adsorbat dengan adsorben adalah 100:1. Konsentrasi larutan ditentukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 584,6 nm. Karakterisasi sampel dianalisis menggunakan spektrofotometer FTIR, dan difraksi sinar-X Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa senyawa yang dominan pada pasir vulkanik baik sebelum maupun setelah aktivasi adalah albit diperkuat dengan data spektra inframerah yang menunjukkan adanya vibrasi pada gugus OH, O-H terhidrasi, Si-O-Si dan Si-O, waktu kontak maksimum adsorpsi methyl violet oleh pasir vulkanik adalah 5 menit dengan daya adsorpsi 6,3275 mg/g, daya adsorpsi pasir vulkanik mengalami kenaikan seiring bertambahnya konsentrasi zat warna metil, pola adsorpsi pasir vulkanik terhadap pewarna methyl violet pada kondisi maksimumnya cenderung mengikuti pola isotherm Freundlich dengan nilai r = 0,9828 dan nilai konstanta 0,542. Kata Kunci : adsorpsi, pasir vulkanik, methyl violet