HUBUNGAN AUSTRALIA-INDONESIAPADA MASAMALCOLM FRASER TAHUN 1975-1983

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Profil Perdana Menteri MalcolmFraser, (2) Hubungan Australia-Indonesia sebelum pemerintahan Malcolm Fraser, (3)kebijakan Australia-Indonesia pada masa pemerintahan Malcolm Fraser, dan (4)Masalah-masalah yang menjadi motif hubungan Australia-Indonesia danpenyelesaiannya. Penulisan skripsi ini menggunakan metode sejarah kritis yang terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) interpretasi, (4) historiografi. Berdasarkan dari masalah yang dikaji dalam penelitian dapat disimpulkanbahwa Pertama, Malcolm Fraser merupakan Perdana Menteri Australia yang ke 22pada tahun 1975 menggantikan Gough Whitlam yang dipecat oleh Sir John Kerr.Kedua Hubungan antara Australia-Indonesia sebelum Malcolm Fraser sudah sangatbaik, dan banyak menjalin hubungan dalam bidang Diplomatik, pertahanan, dandalam bidang Sipil. Ketiga, kebijakan politik luar negeri Australia terhadap Indonesia pada saat Malcolm Fraser yakni dalam pola politk Malcolm Fraser banyakdipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada tata perimbangan kekuatandi Asia Tenggara, terutama keluarnya Amerika Serikat dari Vietnam. Keempat,masalah-masalah yang mempengaruhi hubungan antara Australia-Indonesia yaituadanya revolusi anyelir/peristiwa balibo, Hilangnya Wartawan Australia di Balibo,Integrasi Timor-Timur kedalam NKRI, dan Insiden Dili, masalah-masalah tersebutdapat diselesaikan dalam jalur PBB, pendekatan ABRI, dan juga melalui pendekatanpemerintahan Kata Kunci : Hubungan Australia-Indonesia, Malcolm Fraser, 1975-198