Pengembangan Model Manajemen Mutu Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kinerja Sumber Daya Manusia

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan dan menganalisis manajemen mutu di SMK, (2) mengembangkan model manajemen mutu yang tepat untuk SMK pada era abad 21, dan (3) menguji tingkat kesulitan penerapan model dan produktivitas model yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan prosedur research and development yang merupakan modifikasi Borg and Gall dan Sugiyono. Ada sepuluh tahap dalam penelitian ini yaitu: (1) identifikasi masalah dan potensi melalui studi awal; (2) studi dokumentasi model existing (3); menganalisis model existing; (4) mendesain konsep dasar, struktur dan komponen model, isi komponen model, dan sistem model; (5) validasi ahli, uji keefektifan substansi & indikator manajemen mutu; (6) validasi ahli dan uji coba tahap 1; (7) validasi ahli dan uji coba tahap 2; (8) uji coba tahap 3; (9) model final; dan (10) diseminasi dan implementasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) observasi, (2) angket, (3) wawancara, dan (4) dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif. Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) manajemen mutu yang diterapkan pada dua SMK lokasi penelitian saat ini belum memiliki spesifikasi yang jelas, (2) model manajemen mutu yang tepat untuk SMK di era saat ini adalah “model manajemen mutu SMK yang berbasis kinerja sumber daya manusia (SDM)”, dan (3) kinerja SDM yang mampu menjalankan manajemen mutu ini adalah SDM yang memiliki kinerja yang tinggi, yaitu bisa: (a) membuat plan yang accurate; (b) melaksanakan do dengan right; (c) melakukan check dengan rigorous, dan (d) melakukan act dengan real. Produk dari penelitian ini berupa: (1) model manajemen mutu yang berbasis kinerja SDM; dan (2) pedoman operasionalisasi model manajemen mutu berbasis kinerja SDM. Keunikan model ini di antaranya: (1) manajemen mutu dilakukan oleh SDM yang berkualifikasi dan berkompetensi tinggi; (2) komprehensif dan representatif untuk seluruh aspek dalam fungsi manajemen; (3) mudah untuk diterapkan; (4) dapat meningkatkan produktivitas; (5) dapat meningkatkan efisiensi; (6) dapat diterapkan pada semua jenis SMK; (7) model ini memungkinkan untuk dikaji lebih lanju