Model Evaluasi Berbasis Kaizen Terhadap Penjaminan Mutu Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model evaluasi berbasis kaizen, yakni mengenali masalah yang muncul dalam proses pembelajaran, sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi kekeliruan dan memberi peringatan awal, serta dapat digunakan untuk melakukan koreksi sendiri dalam menjamin perbaikan pembelajaran yang kontinyu, dan menghasilkan sistem informasi dan indikator yang diperlukan untuk menyampaikan hasil evaluasi tersebut. Penelitian pengembangan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Proses pengembangan dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahap penelitian, tahap penciptaan dan perancangan, tahap perekayasaan dan pengemasan, dan tahap pengujian dan evaluasi. Konstruk model evaluasi secara teoritis mencakup empat ranah, yakni ranah strategi dan perilaku di kelas, ranah perencanaan dan persiapan, ranah refleksi pembelajaran, dan ranah kolegialitas dan profesionalisme yang diadaptasi dari model Marzano (2011) dan divalidasi melalui focus group discussion dan teknik Delphi bersama pakar pendidikan menengah, pakar evaluasi, pakar kaizen pembelajaran, pakar penjaminan mutu, pakar pengukuran, dan praktisi lapangan. Subjek penelitian terdiri dari guru dan siswa di tujuh SMA di Malang. Validitas instrumen evaluasi diuji melalui analisis rasio validitas isi dari Lawshe dan model persamaan struktural dari Hansmann & Ringle, reliabilitas dianalisis menggunakan formula reliabilitas komposit, dan uji kelayakan model menggunakan paket program GesCA yang dikembangkan oleh Heungsun Hwang. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) Hasil evaluasi berbasis kaizen dapat digunakan untuk mendeteksi kekeliruan dan memberi peringatan awal, serta dapat digunakan untuk melakukan koreksi sendiri. Model evaluasi ini mencakup tiga konstruk, yakni (a) strategi pembelajaran, (b) perilaku pembelajaran, dan (c) profesionalisme perencanaan. Komponen dan indikator model evaluasi didasarkan pada karakteristik kaizen yakni mengenali masalah yang muncul dalam proses pembelajaran. 2) Model evaluasi berbasis kaizen didukung oleh instrumen evaluasi diri guru, evaluasi teman sejawat, dan evaluasi siswa yang butir-butirnya mengungkap ketiga konstruk. 3) Karakteristik instrumen evaluasi berbasis kaizen terhadap penjaminan mutu pembelajaran di SMA yang mencakup validitas, reliabilitas, dan kepraktisan telah teruji. 4) Sistem informasi hasil evaluasi disajikan dalam bentuk bar chart yang memuat informasi kelebihan dan kekurangan guru, rencana perbaikan yang akan dilakukan oleh guru, dan saran perbaikan untuk guru dan sekolah. 5) Instrumen evaluasi diwujudkan dalam bentuk software disertai dengan buku manual evaluas