Kemampuan Berpikir Geometris Siswa Menurut Teori Van Hiele Pada Materi Dimensi Tiga

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan level kemampuan berpikir geometris siswa SMA negeri di Yogyakarta menurut teori Van Hiele pada materi dimensi tiga dan untuk mengidentifikasi penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan berpikir geometris. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 91 siswa kelas X di tiga SMA negeri Yogyakarta. Instrumen yang digunakan berupa tes diagnostik, pedoman wawancara, dan lembar observasi. Kemampuan berpikir geometris siswa dibagi menjadi 4 level menurut teori Van Hiele. Tes diagnostik terdiri dari 5 butir yang disusun berdasarkan karakteristik tiap level. Observasi dan wawancara dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal kemampuan berpikir geometris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase siswa yang berada di level 0 (visualisasi) adalah 15,4%, level 1 (analisis) adalah 23,1%, level 2 (abstraksi) adalah 28,6%, dan level 3 (deduksi informal) adalah 33%. Faktor yang menyebabkan siswa sulit menguasai level tertentu menurut teori Van Hiele yaitu: perhatian siswa, penggunaan media pembelajaran, jumlah jam belajar, bahasa, kesalahan konsep, dan persepsi visua