Relevansi Kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Palangka Raya dengan Kompetensi Guru Pemula SMK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran relevansi kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Palangka Raya dengan kompetensi guru pemula SMK, berdasarkan tinjauan terhadap profil kurikulum dan profil kompetensi mahasiswa calon guru pemula SMK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan The Explanatory Sequential Design. Penelitian ini dilakukan terhadap kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Palangka Raya. Berdasarkan tinjauan terhadap profil kurikulum program studi, informasi data penelitian diperoleh dari populasi 18 orang dosen. Berdasarkan tinjauan terhadap profil kompetensi mahasiswa calon guru pemula SMK, informasi data penelitian diperoleh dari populasi 24 orang mahasiswa yang melaksanakan PPL II tahun ajaran 2012/2013. Data penelitian tahap kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Data penelitian tahap kualitatif dianalisis menggunakan model analisis interaktif dan dilakukan triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data (wawancara, dokumentasi, observasi), kemudian dilakukan interpretasi bagaimana temuan kualitatif membantu menjelaskan temuan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Palangka Raya relevan dengan kompetensi guru pemula SMK dengan persentase sebesar 72,96%. Kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa PPL II relevan dengan kompetensi guru pemula SMK dengan persentase sebesar 63,64%. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Palangka Raya belum menetapkan standar kompetensi lulusan untuk konsentrasi bidang otomotif. Terdapat empat pola hubungan antara materi kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP Universitas Palangka Raya dengan Standar Kompetensi Guru Pemula SMK. Fasilitas sumber belajar utama dan sarana pendukung kegiatan praktikum masih kurang. Jumlah tenaga pengajar untuk bidang keahlian otomotif masih kurang. Pendekatan student-centered learning belum diterapkan. Evaluasi masih berfokus pada penilaian hasil belajar mahasiswa, dan evaluasi kurikulum masih bersifat insidental. Mahasiswa PPL II belum memiliki kompetensi secara utuh sebagai calon guru pemula SMK, belum mampu berperan sebagai instruktur dalam pelaksanaan pembelajaran praktik kejuruan di SMK, belum mampu menciptakan atsmosfer belajar yang kondusif dalam proses pembelajaran di SMK, dan belum mampu melakukan refleksi terhadap kinerjanya dalam proses pembelajaran