PERILAKU SEKS PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA KOTA SURAKARTA

Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Surakarta yang bertujuan untuk mengetahui tentang perilaku seks pranikah di kalangan remaja Kota Surakarta dan mendeskripsikan secara mendalam tentang perilaku seks pranikah di kalangan remaja di Kota Surakarta. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Habitus yang dikemukakan oleh Bourdieu. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan Pendekatan fenomenologi, Sumber data diperoleh melalui dokumentasi dan wawancara dengan informan remaja. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan Indepthinterview, observasi dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi metode dan triangulasi sumber dimana peneliti membandingkan temuan data yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode tertentu. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif, empat komponen yakni pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan dilakukan berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Perilaku seks pranikah sudah menjadi sebuah fenomena di kalangan remaja khususnya di Kota Surakarta. Faktor-faktor penyebab munculnya seks pranikah di kalangan remaja Kota Surakarta beradasarkan hasil penelitian diantaranya adalah 1) faktor sosial, hal ini memicu remaja berperilaku seks pranikah Karena dipengarui oleh keadaan lingkungan sekitar seperti lingkungan bergaul dan lingkungan keluarga. 2) faktor ekonomi, kondisi ekonomi sangat mempengarui remaja dalam melakukan hubungan seks pranikah. 3) pola perilaku seks, pola perilaku seks diakibatkan karena kebiasaan remaja dalam melakukan hubungan seks pranikah yang akhirnya akan membentuk sebuah pola perilaku yang sulit untuk dicegah. Dampak yang ditimbulkan remaja dalam melakukan hubungan seks yaitu 1) dampak negatif, seks pranikah berdampak buruk bagi pelaku seks itusendiri maupun keluarga dan mengganggu ketentraman hidup selanjutnya. 2) dampak positif, dampak positif yang paling utama dirasakan remaja yaitu hasrat birahi terpenuhi saat melakukan hubungan seks. Upaya pencegahan perilaku seks pranikah dapat dilakukan dengan minimnya bertemu dengan pasangan. dan menyibukkan diri dengan kuliah atau bekerja. Kata Kunci: Remaja, seks pranikah, perilaku seks remaj