Hubungan antara rasio neutrofol limfosit rasio dan kapasitas fungsional jantung dan hscrp pada gagal jantung iskemik

ABSTRAK Tuko Srimulyo, S50112066. 2015. Hubungan antara Rasio Neutrofil Limfosit (RNL) dan Kapasitas Fungsional Jantung pada Pasien Gagal Jantung Iskemik. Tesis, Program Studi Kedokteran Keluarga, Minat Utama Biomedik, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Latar belakang : Gagal jantung masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Meskipun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gagal jantung (penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, kardiomiopati, kelainan katup, dan penyakit jantung bawaan), penyebab tersering dari gagal jantung adalah karena gagal jantung iskemik. Penelitian-penelitian observasional telah banyak menemukan peranan high sensitive C-Reactive Protein (hsCRP) dan hitung leukosit total pada berbagai kondisi penyakit kronik. Berbeda halnya dengan peningkatan neutrofil yang berhubungan secara positif dengan derajat PJK dan gagal jantung, limfosit menunjukkan hal sebaliknya. RNL merupakan parameter yang mudah didapat. RNL dapat dengan mudah dihitung saat tes darah lengkap, yang dapat dilakukan pada banyak rumah sakit. Kemampuan latihan merupakan parameter penting yang dapat diterjemahkan dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, kemampuan latihan ini merupakan prediktor morbiditas dan mortalitas pada pasien gagal jantung. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara RNL dan kapasitas fungsional jantung dan hs-CRP pada pasien gagal jantung iskemik AHA stage C. Metode : Jenis penelitian ini adalah potong lintang analitik (Cross Sectional Analytic) , sebanyak 35 pasien gagal jantung iskemik AHA stage C pada poliklinik rawat jalan KSM Jantung dan Pembuluh Darah di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Seluruh sampel dilakukan pemeriksaan rasio neutrofil limfosit dan hs-CRP lalu dilakukan uji treadmill. Data kapasitas fungsional jantung (METs) dan hs-CRP diuji beda dengan Independent t-test untuk data yang lulus uji normalitas berdasarkan mean RNL penelitian terdahulu, sehingga terdapat 2 kelompok RNL <2.3 dan kelompok RNL 2.3. Uji korelasi untuk menilai adakah hubungan antara 2 variabel menggunakan uji Spearman’s. Dianggap bermakna secara statistik bila nilai p < 0,05. Hasil : Nilai uji beda kapasitas fungsional jantung(METs) dan hs-CRP antara kelompok 1 dan kelompok 2 masing-masing mendapatkan nilai p <0.001 dan p= 0.001, sehingga ada perbedaan yang signifikan kapasitas fungsional jantung (METs) dan hs-CRP antara kelompok kelompok RNL <2.3 dan kelompok RNL 2.3. Analisis korelasi RNL dengan kapasitas fungsional jantung menggunakan uji Spearman’s menunjukkan bahwa rasio neutrofil limfosit (RNL) berkorelasi negatif secara bermakna dengan kapasitas fungsional jantung (METs) (r = -0.600 ; p<0.001) dan berkorelasi positif secara bermakna dengan hsCRP (r = 0.509; p =0.002). Kurva ROC menunjukkan titik potong RNL 2.28 mempunyai sensitivitas 73.3 % dan spesifisitas 80% ; Area Under the Curve (AUC) 0.71 ; 95% CI 0.519-0.891 ; p =0.040. Kesimpulan : Terdapat hubungan (korelasi negatif kuat) yang bermakna antara RNL dengan kapasitas fungsional jantung (r =-0.600; p< 0.001). Terdapat hubungan (korelasi positif sedang) yang bermakna antara RNL dan hsCRP (r = 0.509; p = 0.002). RNL 2.28 dapat mendiagnosis adanya pasien gagal jantung iskemik AHA stage C dengan kapasitas fungsional jantung yang rendah (< 5 METs). Kata kunci : RNL, kapasitas fungsional jantung, hsCRP