Peran Kyai yang Mempengaruhi Pilihan Politik Masyarakat terhadap Perekonomian Daerah: Suatu Kajian Ekonomi Politik

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengaruh tokoh agama yaitu kyai, dalam pilihan politik masyarakat dan performa perekonomian daerah. Lebih khusus lagi, patut di cermati bagaimana kinerja perekonomian daerah yang pemimpinnya mendapat dukungan kyai pada saat menjelang Pemilihan Umum Langsung Kepala Daerah atau pemilukada. Seperti yang terjadi di Jawa Timur, di mana di Jawa Timur sendiri terkenal dengan banyaknya kyai dan pesantren. Organisasi massa keagamaan yang terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama’ juga berdiri di Jawa Timur. Organisasi yang kemudian melahirkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini didirikan oleh KH. Hasyim Asyari (Pendiri Pondok Pesantren Tebuireng) beserta kyai lain di Surabaya Jawa Timur. Bahkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang didirikan oleh KH. Abdurrahman Wachid ini menjadi partai yang dominan di Jawa Timur. Pola yang hampir sama terjadi di Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Pekalongan. Peta politik di Pekalongan juga di dominasi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal ini menarik untuk diteliti bagaimana pola hubungan kyai terhadap pilihan politik yang akan juga mempengaruhi perekonomian daerah Kabupaten Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola hubungan kyai dengan masyarakat yang memengaruhi pilihan politik masyarakat dan dampaknya terhadap perekonomian daerah sebagai akibat peran pengaruh kyai yang ada di Pekalongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan paradigma sejarah dan penelitian naratif. Untuk mengetahui pola hubungan kyai dengan masyarakat dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan penting yaitu kyai, warga sekitar pondok, dan juga Kementrian Agama Kabupaten Pekalongan. Untuk mengetahui kinerja perekonomian daerah dilakukan dengan melihat data yang mencakup pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, dan indeks pembangunan manusia (IPM). Hasil penelitian menunjukkan pola hubungan kyai dengan masyarakat bersifat patront-client dimana kyai menjadi patront dan clientnya adalah masyarakat. Sebagai tokoh masyarakat, kyai dikunjungi oleh politisi dan masyarakat. Sebagai dampak pilihan politik masyarakat terhadap perekonomian daerah, kinerja perekonomian di Pekalongan mengalami pola yang progresif ketika dipimpin oleh pemimpin yang mendapat dukungan kyai