Pengarusutamaan Gender Pada Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Di Kota Surakarta (Studi Tentang Komitmen Pembuat Kebijakan Dan Kapasitas Sumber Daya Manusia Dalam Integrasi Gender Di Sekolah Dasar Negeri Di Kota Surakarta).

ABSTRAK Adryan Wisnu Aji. D0109004. Pengarusutamaan Gender Pada Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Di Kota Surakarta (Studi Tentang Komitmen Pembuat Kebijakan Dan Kapasitas Sumber Daya Manusia Dalam Integrasi Gender Di Sekolah Dasar Negeri Di Kota Surakarta). Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret. 2013. Pendidikan merupakan sektor yang paling strategis dalam mendukung pembangunan nasional. Pendidikan juga menjadi hak asasi, sehingga setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan yang bermutu tanpa memandang status sosial dan ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang komitmen pembuat kebijakan dan kapasitas sumber daya manusia yang merupakan komponen utama yang mendukung pelaksanaan pengarusutamaan gender di bidang pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara acak yaitu di beberapa sekolah dasar negeri di Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumentasi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan skema model analisis interaktif yang terdiri dari tahap reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komitmen dan kesadaran kepala sekolah mengenai integrasi gender dalam pendidikan sudah cukup baik, namun sayangnya hal tersebut tidak diimbangi dengan implementasi pada setiap proses pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan hampir seluruh sekolah masih belum memasukkan isu-isu keadilan dan kesetaraan gender ke dalam kebijakan sekolah. Integrasi gender ke dalam proses pembelajaran juga belum maksimal karena tidak semua sekolah menyusun RPP dan Silabus yang responsif gender. Untuk penyediaan sarana dan prasarana seperti toilet, UKS, dan sebagainya sudah cukup baik, namun masih ada beberapa sekolah yang belum menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk peserta didik perempuan yang memiliki kebutuhan lebih kompleks dibanding laki-laki. Dari segi sumber daya manusia, secara umum seluruh kepala sekolah dan guru memiliki pemahaman yang baik mengenai pentingnya integrasi gender ke dalam pendidikan. Kepala sekolah selalu memberikan pengarahan kepada guru-guru agar terbiasa menyusun metode pembelajaran untuk mendorong potensi seluruh peserta didik. Sikap profesional juga ditunjukkan dengan memberikan peran dan tanggunjawab kepada peserta didik serta memberikan kesempatan yang sama kepada mereka pada saat proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas Kata kunci: Pengarusutamaan gender, komitmen pembuat kebijakan, kapasitas sumber daya manusi