Cerita dalam karya tari ini memuat tentang kecantikan batiniah dari seorang wanita dan peran seorang ibu. Tema tersebut terproyeksi dalam alur ceritera menikahnya Arimbi dan Bima. Ragam geraknya berpijak pada ragam gerak tari gaya Yogyakarta. Tipe tarinya dramatari dan dramatik. Mode penyajiannya representasional dengan konsep iringan menggunakan gamelan yang berpijak pada pola tradisi gaya Yogyakarta. Arena pentas yang digunakan dalam garapan tari ini adalah proscenium stage. Tata busana berpijak pada tata busana tradisi jawa dengan jumlah penarinya 14 orang yang terdiri dari 8 penari putri dan 6 penari putra