IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI BERBASIS BUDAYA LOKAL DI TK LABORATORI PEDAGOGIA UNY YOGYAKARTA

Ahmad Mushlih, S.Pd, Implementasi Manajemen Pembelajaran Inklusi Berbasis Budaya Lokal Di TK Laboratori Pedagogia UNY Yogyakarta. Prodi PIAUD FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019. Pembelajaran inklusi merupakan penggabungan proses pembelajaran antara anak normal dan anak berkebutuhan khusus, baik secara fisik maupun non fisik. Setiap lembaga pendidikan memiliki branding khusus dalam proses pembelajaran, salah satunya yaitu inklusi berbasis budaya lokal. TK Laboratori Pedagogia UNY merupakan salah satu sekolah yang melaksanakan pembelajaran Inklusi berbasis budaya lokal di wilayah Yogyakarta. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) mengapa menggunakan pembelajaran inklusi berbasis budaya lokal, 2) apa saja nilai-nilai luhur budaya lokal penyusun manajemen pembelajaran inklusi. 3) bagaimana manajemen pembelajaran inklusi berbasis budaya lokal Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif pendekatan studi kasus. Pengambilan data lapangan peneliti menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Kemudian dilakukan uji kredibilitas temuan dengan menggunakan triangulasi teknik. Temuan hasil penelitian: 1) alasan pembelajaran inklusi berbasis budaya lokal di TK Pedagogia, karena adanya perundang-undangan tentang pendidikan inklusi dan budaya, kebutuhan pendidikan inklusi bagi anak usia dini, dan pelestarian budaya lokal. 2) nilai luhur budaya penyusun pembelajaran inklusi yaitu, tepo sliro, unggah-ungguh, andhap asor, gugur gunung, welas asih, tertib, tekun, nerimo ing pandum. 3) proses manajemen pembelajaran inklusi berbasis budaya, Planning (kalander akademik, materi pembelajaran, rencana program semester, merencanakan kegiatan pembelajaran budaya dan etika lalu lintas, perangkat pembelajaran (pemetaan tema, KD, KI, promes, pembeajaran budaya dan etila lalulintas), RPPM, RPPH, perencanaan penggunaan shadow atau tanpa shadow, dan rencana capaian ABK sesuai kebutuhan), Organizing (pembagian guru, jadwal mengajar, shadow teacher, petugas circle, upacara dan senam), Actuating meliputi, kegiatan awal (permainan tradisional, salam, doa, tembang jawa, lagu nasional, lagu, janji anak pedagogia, menyebutkan sila pancasila, mars pedagogia, dan pengarahan kegiatan main), kegiatan inti (pembelajaran sentra sesuai tema), dan kegiatan akhir (evaluasi, tembang jawa, doa, salam), dan Controlling, (diawasi kepala sekolah dan guru. evaluasi satu bulan sekali