Perancangan City Hotel Bintang 4 di Solo dengan Pendekatan Green Building dan Aplikasi Edge

Kota Solo yang merupakan sebutan umum bagi Kota Surakarta, mempunyai potensi destinasi wisata dan kawasan strategis pariwisata yang banyak. Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan (RIPKA) Kota Surakarta tahun 2016-2026, pembangunan dan pengembangan destinasi pariwisata daerah terdiri dari 14 (empat belas) destinasi dan 8 kawasan pariwisata strategis (Bappeda Kota Surakarta,2016). Tidak hanya sebagai fasilitas untuk menginap dan beristirahat, hotel pun dapat menjadi salah satu destinasi wisata. Hotel dengan desain yang estetik tentu dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Menanggapi isu global warming yang saat ini terjadi, maka perencanaan dan perancangan city hotel ini menggunakan konsep green architecture. Konsep ini diambil karena menipisnya sumber energi yang tak terbarukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperlukan perencanaan dan perancangan tentang “Green City Hotel di Surakarta” yang memberikan penekanan desain green architecture. (fitria gita ramadhina,2016). Dengan pendekatan green architecture, bangunan yang dirancang tidak hanya mengandalkan keindahan, fungsi dan kekuatan saja, tetapi juga memikirkan pengolahan energi dan maintenance dalam jangka waktu panjang. Dengan pendekatan green architecture, hotel yang dirancang memiliki desain jendela yang bentuknya seperti lipatan-lipatan siku sebagai antisipasi dari paparan sinar matahari langsung akibat dari orientasi tapak yang menghadap ke barat dan timur. Melalui aplikasi Edge, city hotel bintang 4 di Solo ini memperoleh hasil persentase energy saving 32,36%; water saving 45,45%; dan material saving 44,93%