ANALISIS UJI BEBAN DAN DEFLEKSI AKIBAT PENGARUH PENAMBAHAN PELAT BAJA DI TENGAH LAPIS PERKERASAN STRUKTUR KOMPOSIT

Resiko dari intensitas akumulasi dan beban muatan berat yang berlebihan dari lalu lintas kendaran komersial mempercepat kerusakan perkerasan jalan baik di ruas maupun persimpangan jalan raya. Sering dijumpai di belakang garis stop kendaraan pada setiap lengan persimpangan jalan permukaan perkerasan terlihat bergelombang. Deformasi yang muncul pada permukaanjalan akibat kendaraan komersial dengan beban muatan maksimum berulang-ulang saat berhenti. Tujuan penelitian ini meninjau dua tipe jenis perkerasan plat beton, yaitu perkerasan kaku biasa (PL. I) dan perkerasan struktur komposit (PL. III). Dimensi dari plat perkerasan beton terdiri: panjang (B) = 60 em, lebar (L) = 60 em dan tebal (H) = 20 em, Baja lembaran berukuran (50 em x 50 em x 0,2 em) dipasang di tengah lapis beton. Penghubung geser dipasang pada di atas dan bawah pelat baja dengan diameter (0) = 10 mm, 9 buah pelat baja, guna menahan gaya geser dan menambah kemampuan ikat (bonding strength) dari struktur pelat. Hasil penelitian, kedua tipe perkerasan, yaitu PL. I dan PL. III mampu melebihi beban rencana teoritis sebesar 10,41 ton. Hasil pengujian pembebanan menunjukkan perkerasan tipe PL. III lebih kuat menahan beban maksimum rerata sebesar 12,056 ton dengan defleksi rerata 0,45 mm dari pada perkerasan tipe PL. I sebesar 10,0545 ton dengan defleksi rerata 0,985 mm. Sehingga, pengaruh pelat baja sangat besar dalam menahan beban maksimum terbesar dengan defleksi yang dihasilkan sangat kecil, Pengaruh penambahan pelat baja juga menambah kekuatan sebesar 19,91 % dan mengurangi defleksi sebesar 54,31 %. Jadi, tipe PL. III, perkerasan struktur komposit dengan penambahan pelat baja di tengah lapis beton dapat dijadikan perkerasan alternatif pada perkerasan di belakang garis stop kendaraan di lengan simpang jalan atau di pelat perkerasan kaku di struktur jembatan