PENDIDIKAN AQIDAH AKHLAQ DALAM MEMBENTUK KEDISIPLINAN SANTRI PESANTREN MODERN NURUL HAKIM TEMBUNG DELI SERDANG SUMATERA UTARA

Penelitian ini mengkaji pendidikana aqidah akhlaq di Pesantren Moderen Nurul Hakim. Ada 5 (lima) aspek yang dikaji mendalam, yaitu (1) Metode pembelajaran akidah akhlaq; (2) strategi dan pendekatan pembelajaran aqidah akhlaq; (3) Hubungan pembelajaran aqidah akhlaq dengan kedisiplinan santri; (4) Bentuk-bentuk disiplin santri; dan (5) Hambatan dan penanggulangan Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah Metode penelitian Untuk memperoleh informasi tersebut diadakan pencarian data melalui kegiatan wawancara, quisioner, dan observasi. Adapun yang diwawancarai ialah kepala Pengasuhan dan Kepala Madrasah. Selain itu, juga diadakan wawancara dengan Dewan Asatiz dan guru pengasuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Metode pembalajaran yang digunakan ialah metode ceramah, metode diskusi, metode drama, metode karyawisata, metode eksprimen, metode kisah atau cerita, metode tutorial, metode perumpamaan, metode suri teladan, metode peringatan dan pemberian motivasi. Namun berbagai metode tersebut dijabarkan dan disesuaikan dengan kondisi dan kebijakan pesantren yang memiliki karakter khas sesuai sistem boarding school; (2) Strategi dan pendekatan dalam pembelajaran dilakukan dengan empat metode dan pendekatan. Pertama, merumuskan kurikulum yang memuat topik-topik inti akidah akhlaq yang berkaitan dengan pencapaian disiplin. Kedua, menggabungan teori-praktek, yaitu menyampaikan materi-materi akidah akhlaq yang berkaitan dengan disiplin dan kedisiplinan yang kemudian dipraktekkan secara langsung. Ketiga, menerapkan pembelajaran kooperatif, yaitu melakukan rangkaian kegiatan belajar peserta didik dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Keempat, pendekatan konseling, yaitu pemberian bantuan kepada santri dalam mengatasai berbagai persoalannya, termasuk kesulitan menghadapi disiplin. Kelima, pendekatan modeling, yaitu menjadikan Dewan Asatiz sebagai model pengembangan karakter santri, termasuk dalam bidang disiplin. Terakhir pemberian reward dan punishment, yaitu memberikan penghargaan kepada santri yang paling disiplin dan pemberian hukuman (sanksi) terhadap yang melakukan pelanggaran disiplin yang dikelompokkan kepada sanksis ringan, sedang, dan sanksi berat berupa pemecatan; (3) Terdapat kaitan erat antara pendidikan akidah akhlaq dengan terwujudnya kedisiplinan santri, yaitu pendidikan akidah akhlaq berperan penting dalam mewujudkan santri Pesantren Modern Nurul Hakim. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu sistem pembelajaran di pesantren yang holistik yang menggabungkan pendidikan formal, non formal, dan informal. Kemudian terjadinya interaksi dan komunikasi yang intens di antara santri dengan Dewan Asatiz, sehingga terjadi proses identifikasi, imitasi, sugesti, dan simpati, proses mana paling menentukan dalam pembentukan karakter santri, termasuk karakter disiplin (4) Bentuk-bentuk disiplin ialah: disiplin harian, disiplin masuk kelas, disiplin ibadah, disiplin ekstra kurikuler, disiplin mingguan, disiplin bulanan, dan disiplin tahunan; (5) Hambatan dalam mewujudkan kedisiplinan santri terdiri dari internal dan eksternal. Hambatan internal ialah kesiapan santri, kejenuhan santri, kesiapan Dewan Asatiz, kerjasama antar ustaz, dan hambatan sarana dan prasarana yanag belum maksimal. Sedangkan hambatan eksternal ialah pihak-pihak luar sebagai stakeholders, seperti orangtua dan lembaga terkait lainnya yang kurang memberikan dukungan