PENGUJIAN DAYA ANTIMIKROBA DEKOK KULIT KAYU PULAI (Alstonia scholaris [L.] R. Br.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Shigella dysentriae SECARA IN VITRO SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA KELAS X PADA MATERI PEMBELAJARAN MONERA

Disentri merupakan salah satu penyakit akibat infeksi bakteri yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di kolon yang ditandai dengan gejala sakit di perut yang sering disertai berak-berak, dan tinja mengandung darah dan lendir yang disebabkan oleh bakteri Shigella dysentriae. Upaya untuk menanggulangi penyakit tersebut biasanya menggunakan antibiotik, namun demikian penggunaan antibiotik dalam pengobatan yang tidak terkontrol dapat menimbulkan resistensi bakteri. Oleh karena itu, perlu alternatif pengobatan yang lebih aman dan murah dari segi biaya, yaitu dengan memanfaatkan bahan alam seperti kulit kayu pulai (Alstonia scholaris [L.] R. Br.). Dekok kulit kayu pulai dapat digunakan sebagai penghambat bakteri Shigella dysentriae, hal ini dikarenakan pada kulit kayu pulai mengandung senyawa alkaloid yang secara farmakologi dapat bermanfaat sebagai obat disentri karena mempunyai kemampuan bakteriostatik dan bakterisidal. Penelitian ini merupakan salah satu contoh peranan bakteri yang merugikan. Pelajaran tentang bakteri ini merupakan salah satu materi pembelajaran monera di SMA pada kelas X (sepuluh). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi dekok kulit kayu pulai terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae, untuk mengetahui konsentrasi dekok kulit kayu pulai yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae dan untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa SMA kelas X pada materi pembelajaran monera. Jenis penelitian yang digunakan adalah true exsperiment. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 8 perlakuan (0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, dan 70%) dan diulang tiga kali. Populasi penelitian ini adalah bakteri Shigella dysentriae yang diambil dari Laboratorium Mikrobiologi FK Universitas Brawijaya. Sampel dalam penelitian ini adalah bakteri Shigella dysentriae dengan kepadatan 1 x 106 CFU/ml. Penelitian ini dilakukan tanggal 19 Desember 2011 sampai 03 Januari 2012 di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Data yang diperoleh dianalisis dengan Anova One-way dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan pengaruh dekok kulit kayu pulai dari berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae. Hasil uji Duncan pada konsentrasi 70% mempunyai daya hambat yang paling tinggi yaitu pada konsentrasi ini sudah tidak ada bakteri yang tumbuh. Jadi konsentrasi dekok kulit kayu pulai yang efektif terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae adalah konsentrasi 70%. Hasil penelitian tersebut selanjutnya dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa SMA kelas X pada materi pembelajaran monera. Dalam penelitian ini telah terbukti bahwa dekok kulit kayu pulai (Alstonia scholaris [L.] R. Br.) dapat digunakan sebagai alternatif untuk pengobatan penyakit disentri