ASPEK MODERNITAS DALAM TAFSIR QUR’AN KARIM KARYA MAHMUD YUNUS

Penelitian ini merupakan kajian atas kitab Tafsir Qur’an Karim karya Mahmud Yunus. Ia dikenal sebagai seorang tokoh yang memiliki pemikiran modern. Pemikiran modern Mahmud Yunus merupakan hasil dari pengaruh lingkungan dan perjalanan intelektualnya sehingga faktor-faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap produk tafsir yang ditulisnya. Paradigma modern dalam menafsirkan al-Qur’an merupakan sebuah kondisi di mana al-Qur’an ditafsirkan dengan menekankan pada gagasan-gagasan praktis yang langsung menyentuh persoalan umat Islam. Oleh karena itu aspek modernitas sebagai pendekatan untuk menafsirkan al-Qur’an menjadi hal penting untuk dilakukan agar al-Qur’an dapat menjadi rujukan umat di zaman modern, sebab paradigma tafsir setiap zamannya berbeda-beda. Penelitian ini fokus menggali aspek modernitas yang ada dalam kitab tafsir tersebut. Sebagai seorang modernis, Mahmud Yunus menggunakan paradigma modern dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an serta menafsirkan dengan upaya memberikan jawaban terhadap persoalan umat. Atas dasar tersebut, penelitian ini akan menjawab rumusan masalah mengenai apa saja bentuk-bentuk modernitas dalam Tafsir Qur’an Karim karya Mahmud Yunus dan mengapa Mahmud Yunus memunculkan aspek modernitas di dalam penafsirannya tersebut. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research) yang menjadikan Tafsir Qur’an Karim karya Mahmud Yunus sebagai sumber primer. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan interpretatif yang menekankan kepada pemberian penjelasan atas penafsiran Mahmud Yunus dan menerima teks penafsiran secara apa adanya dan selanjutnya memberi berbagai keterangan yang bisa memperjelas paradigma penafsiran Mahmud Yunus. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode analisis eksplanatori. Metode tersebut akan memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai aspek modernitas dalam Tafsir Qur’an Karim, kemudian dianalisa mengenai konstruksi aspek modernitasnya. Penelitian ini menggunakan teori Ignaz Goldziher sebagai landasan kerja yang penulis anggap relevan dengan permasalahan kajian. Teori tersebut menyatakan bahwa kebenaran tafsir era modern diukur dari apakah sebuah produk tafsir dapat memberikan jawaban terhadap persoalan umat dan apakah sebuah produk tafsir tidak berseberangan dengan ilmu pengetahuan. Berdasarkan teori Ignaz Goldziher, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aspek modernitas dalam Tafsir Qur’an Karim terbagi menjadi dua kategori. Pertama, penafsiran ayat-ayat al-Qur’an dengan nuansa saintifik. Kedua, penafsiran ayat-ayat al-Qur’an dengan nuansa sosial-kemasyarakatan