PENAFSIRAN SUMPAH ALLAH DENGAN ZAT-NYA DALAM AL-QUR’ĀN (Studi terhadap Kitab Tafsir Al-Qur’ānul Majid An-Nūr Karya T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy)

Mengkaji sumpah merupakan salah satu jalan penting dalam menafsirkan ayat al-Qur‟ān. Dengannya didapati isyarat adanya rahasia tersembunyi dan keagungan yang ditunjukkan oleh ayat utamanya ketika Allah bersumpah dengan zat-Nya. Sumpah Allah dengan zat-Nya menjadi salah pokok bahasan penting dalam mengkaji ayat-ayat al-Qur‟ān karena di dalamnya terdapat delapan kali pengulangan sumpah Allah yang seluruhnya menggunakan lafaz Rabb. Hal ini memunculkan rasa heran bukan hanya mengapa Allah bersumpah dengan zat-Nya sendiri, namun juga tentang tema apa yang Allah tunjukkan dalam ayat-ayat-Nya tersebut. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy sebagai seorang yang memfokuskan perhatiannya di bidang tafsir sedikitnya telah menjawab permasalahan ini. Dalam kitab tafsirnya al-Qur‟ānul Majid an-Nūr, beliau mengumpulkan ayat-ayat yang terkait yang berhubungan dengan sumpah Allah dengan zat-Nya dan menunjukkan tema besar yang muncul di dalam ayat-ayat tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik mengkaji sumpah Allah dengan zat-Nya berdasarkan kitab Tafsir al-Qur‟ānul Majid an-Nūr karya T.M. Hasbi ash-Shiddieqy. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis memfokuskan pembahasan meliputi penafsiran ayat yang mengandung sumpah Allah dengan zat-Nya di dalam al-Qur‟an berdasarkan kitab Tafsir al-Qur‟ānul Majid an-Nūr karya T.M. Hasbi ash-Shiddieqy, korelasi antara penggunaan sumpah Allah dengan zat-Nya dan isi ayat, serta pesan yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut. Adapun metode yang penulis tempuh dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berbentuk library research atau kepustakaan dengan analisis deskriptif. Penjelasan-penjelasan dari data-data yang terkumpul dipadukan dan jelaskan secara mendalam berdasarkan analisis penulis terhadap kitab Tafsir al-Qur‟ānul Majid an-Nūr. Di dalamnya akan diketahui sisi penafsiran T.M. Hasbi ash-Shiddieqy terhadap ayat-ayat sumpah Allah dengan zat-Nya. Penulis memperoleh hasil setelah meneliti kajian ini bahwa berdasarkan pada penafsiran Hasbi ash-Shiddieqy ayat tentang sumpah Allah dengan zat-Nya yang berjumlah delapan ayat dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu ayat-ayat tentang sumpah Allah dengan zat-Nya secara langsung yang terletak di lima tempat (Q.S. an-Nisā‟ [4]: 65; Q.S. Al-Hijr [15] : 92; Q.S. Maryam [19]: 68; Q.S. Al-Ma‟arij [70]: 40; dan Q.S. Az-Zariyat [51]: 23) dan ayat-ayat yang berisi sumpah Allah secara tidak langsung melainkan dengan perantara Nabi yang terdapat di tiga tempat (Q.S. At-Tagābun [64]: 7; Q.S. Yunus [10]: 53; dan Q.S. Sabā‟[34]: 3). Sementara itu, berdasarkan korelasi muqsam bih dengan muqsam alaih yang ada di delapan ayat menunjukkan bahwa ayat-ayat ini seluruhnya mengacu pada lingkup rububiyyah. Adapun pesan moral yang dapat dipetik dari pembahasan ayat-ayat tersebut berkaitan dengan keimanan dan syukur kepada Allah