PERLAWANAN KESULTANAN PALEMBANG TAHUN 1811-1821 TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN BELANDA

Wilayah Palembang telah didominasi Belanda sejak adanya perjanjian hubungan dagang antara Belanda dan Palembang. Dominasi ini perlahan melemah dengan adanya celah bagi Kesultanan Palembang untuk memukul mundur pasukan Belanda. Perang pada tahun 1811 adalah titik awal perlawanan Kesultanan Palembang terhadap Belanda, hasilnya Loji Belanda yang terdapat di Sungai Aur dapat dihancurkan. Kemenangan ini memiliki dampak besar dan memicu perang lainnya. Seperti perang tahun 1819 yang dimenangkan oleh Kesultanan Palembang dan perang 1821 yang dimenangkan oleh pihak Belanda. Setelah berhasil membendung perlawanan Kesulatanan Palembang, Belanda langsung merubah sistem pemerintahan Palembang dari kesultanan menjadi keresidenan, hal ini juga berdampak pula bagi kalangan bangsawan dan sultan-sultan Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan politik menurut Ibnu Khaldun, politik itu berkaitan dengan kekuasaan dalam suatu negara. Teori yang digunakan ialah teori kekuasaan menurut Ramlan Surbakti kekuasaan ialah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhinya Adapun metode yang digunakan ialah metode sejarah, dengan tahapan-tahapan peneletian yaitu heuristik dengan menggali sumber-sumber berupa buku, dokumen, arsip. Selanjutnya menggunakan tahapan verifikasi dengan mengkritisi berbagai sumber untuk mendapatkan keabsahan informasi sejarah yang diperoleh. Kemudian tahapan interpretasi untuk mendapatkan suatu rangkaian yang kronologis dan terkahir historiografi yaitu dengan menuliskan peristiwa yang diteliti menurut sejarah yang didapatny