Eksistensi Perpustakaan dan Pustakawan Dalam Institusi Pendidikan Tinggi Seni (Refleksi Seorang Pustakawan Seni)

Perguruan tinggi seni saat ini berada dalam momentum yang tepat, yakni di tengah perhatian besar pemerintah dan banyak pihak tentang kehidupan industri kreatif. Pameran, konser musik, dan pertunjukan di berbagai level membutuhkan seniman, kurator, kritikus, manajemen, dan organiser yang profesional, berwawasan luas dan merka yang memiliki kreativitas tinggi. Sebagai penyedia informasi, perpustakaan merupakan organisasi yang senantiasa mengikuti dinamika yang terjadi di masyarakat. Pustakawan sebagai tenaga yang mampu mendeskripsikan, menganalisis subyek dokumen, mengklasifikasi dan lain-lain untuk keperluan temu kembali informasi bidang seni memiliki tantangan beragam. Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana perpustakaan maupun pustakawan di perguruan tinggi seni sebagai penyedia informasi dalam menyikapi perkembangan seni maupun teknologi informasi dalam menyelenggarakan perpustakaan di perguruan tinggi seni. Pustakawan sebagai komponen terpenting dari perpustakaan harus mampu menempa dirinya baik dalam hal penguasaan tugas-tugas kepustakawanan maupun pemahaman terhadap bidang seni serta responsif terhadap perkembangan teknologi informasi. Selain memiliki koleksi yang berkaitan dengan bidang seni, perpustakaan perguruan tinggi seni harus mampu mengumpulkan dokumen-dokumen-dokumen berupa liputan, penelitian, notulen diskusi seni, katalog pameran, dan lain-lain yang dilayankan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi